Kecelakaan mobil terjadi.
Ini merupakan kecelakaan ketiga yang terjadi pada hari ini, tetapi Huang Lishang tetap mengatakan bahwa hari ini adalah hari baik.
Xue Miaomiao menjilat dan kembali melanjutkan makan es krimnya.
"Kembalikan nyawaku!"
Dari arah depan terdengar teriakan. Xue Miaomiao berjalan menuju arah suara itu. Dia melihat seorang wanita mengenakan pakaian berwarna merah sedang memeluk wanita berbaju putih. Xue Miaomiao bergegas menuju ke sebuah truk yang berada di jalan raya, namun kedua wanita itu malah ditabrak oleh truk itu hingga terpental jauh.
Truk itu membanting stir kendaraan hingga menabrak sisi pembatas jalan.
"Xia Yan, kembalikan nyawaku!"
Wajah wanita berbaju putih itu pun hancur. Darah mengalir keluar dari sudut matanya. Dalam sekejap dia berubah menjadi kabut dan menghilang.
Ini merupakan takdir yang malang. Demi sebuah balas dendam, seseorang rela untuk kehilangan segalanya, bahkan rela bila tidak dapat reinkarnasi lagi.
Xue Miamiao masih saja memakan es krimnya seolah tidak terjadi apapun.
Benar, mata kanan Xue Miaomiao dapat melihat hantu. Hal ini bermula pada saat dia berumur 8 tahun.
Tidak lama kemudian, sekelompok orang mengenakan pakaian hitam muncul dan mengelilingi jalan itu.
"Semua orang tetap ditempat, jangan bergerak!"
Tiba-tiba terdengar suara tembakan. Semua orang terdiam. Seluruh orang memandang ke sebuah mobil mewah edisi terbatas yang berada di jalan raya. Mobil itu sangat mengkilap hingga sangking mengkilapnya, pantulan cahayanya menyilaukan mata orang yang melihatnya.
Itu adalah mobil pengantin!
"Kasihan sekali laki-laki itu, pada hari pernikahannya pengantinnya meninggal dalam kecelakaan. Eh, dia itu orang kaya, siapa tahu dia dulu pernah membunuh pengantin orang lain dan sekarang dia mendapat balasannya."
Xue Miaomiao mengangkat bahu dan menghabiskan es krimnya.
Seorang laki-laki melangkah keluar dari sebuah mobil. Wajahnya putih pucat, memancarkan aura yang dingin, tidak seperti manusia pada umumnya.
Itu dia! Itu benar-benar dia!
Xue Miaomiao sangat kaget hingga tanpa sadar mulutnya menganga lebar. Sudah 10 tahun lamanya mencari dia dan tidak disangka dapat bertemu dengan laki-laki itu di sini. Saat ini!
Semua orang seolah menahan nafas dan tidak berani untuk melihat ke arah laki-laki itu.
Xue Miaomiao melihat laki-laki itu maju beberapa langkah, kemudian menghampiri wanita yang berlumuran darah tersebut dan membawanya ke rumah sakit.
Sementara seluruh orang yang menyaksikan kecelakaan tersebut dikumpulkan untuk ditanyai satu persatu. Bahkan beberapa saksi yang tidak membawa kartu identitas juga difoto. Bila ada orang yang berani membocorkan perihal kecelakaan ini maka akan ada konsekuensi yang harus mereka ditanggung.
Xue Miaomiao tidak membawa kartu identitas, sehingga dia dipaksa untuk di foto. Setelah selesai, dia bergegas menuju rumah sakit untuk mencari laki-laki tersebut.
Rumah sakit ini merupakan rumah sakit swasta terbaik di kota, oleh karena itu peraturan di rumah sakit ini sangat ketat. Xue Miaomiao mengumpulkan seluruh keberaniannya dan memasuki rumah sakit tersebut. Dia mendengar bahwa wanita yang tertabrak itu telah meninggal dunia.
Dan Xue Miaomiao baru mengetahui, laki-laki yang dia cari selama 10 tahun terakhir itu bernama Zhong Haotian.
Saat ini laki-laki yang masih mengenakan pakaian pengantin itu sedang duduk di sebelah ranjang wanita yang mengalami kecelakaan tersebut. Wajah laki-laki itu pucat pasi.
Xue Miaomiao melihat seorang wanita mengenakan gaun pengantin, pinggangnya dipenuhi oleh darah, sedang duduk di pojok ruangan. Wanita itu perlahan berdiri, terlihat matanya memancarkan kebencian dan berjalan mendekati Zhong Haotian. Dia mengulurkan kedua tangannya seolah ingin mencekik Zhong Haotian.
"Apa yang kamu lakukan!"
Xue Miaomiao berteriak dan masuk ke ruangan tersebut.
"Apa yang sedang kamu lakukan!" bentak Xue Miaomiao sekali lagi sambil mengacungkan jari ke arah wanita yang mengenakan baju pengantin itu.
Wanita itu sangat terkejut karena Xue Miaomiao dapat melihatnya, "Kamu bisa melihat aku? Itu berarti aku belum meninggal?"
"Bukan, kamu sudah meninggal jadi lepaskan dia. Ada aku disini, kamu tidak perlu melukai dia lagi!"
Xue Miaomiao melangkah maju sambil menggigit jarinya dan seketika itu juga wanita tersebut berlari menjauh.
Tiba-tiba seseorang mencekiknya.
"Dia belum meninggal! Kamu siapa? Mau apa kamu tiba-tiba masuk kemari! Sangsang belum meninggal, dia belum meninggal!"
Emosi Zhong Haotian menjadi tidak terkendali. Matanya memancarkan kemarahan seolah ingin balas dendam. Dia dengan kejamnya mencekik Xue Miaomiao seolah ingin membunuhnya.
"Ada supir yang kabur dan belum tertangkap!" Kata Xue Miaomiao.
"Cari ke seluruh pelosok kota! Tangkap dia!" Kata Zhong Haotian yang sedang emosi.
Zhong Haotian memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencari supir yang disebut oleh Xue Miaomiao. Kemudian dia melepaskan cekikannya dan menyuruh orang untuk mengusir Xue Miaomiao keluar dari rumah sakit tersebut.
Namun Xue Miaomiao secara diam-diam kembali berusaha masuk lagi ke dalam rumah sakit itu.
Dan tentu saja wanita yang pinggangnya berlumuran darah tersebut berusaha untuk memasuki ruangan itu lagi, tapi sesaat dia melihat Xue Miaomiao dia mengurungkan niatnya.
Xue Miaomiao mendekati wanita itu dan memaksanya untuk ikut dengannya ke ujung koridor. Wajah wanita itu pucat dan terlihat tegang. "Kamu Xia Sang? Ada hubungan apa kamu dengan si pengantin wanita? Mengapa kamu ingin melukai si pengantin pria?" Tanya Xue Miaomiao.
Sebelum diusir keluar oleh pengawal Zhong Haotian, dia melihat nama pengantin wanita yang yang telah meninggal tersebut.
Wanita itu menjawab, "Siapa namaku tidak ada hubungannya dengan dirimu. Walaupun aku tidak tahu kenapa kamu dapat melihatku, aku peringatkan, jangan ikut campur dengan urusanku atau kamu akan merasakan akibatnya!"
"Haha."
Xue Miaomiao tertawa seolah tidak memperdulikan ancaman wanita itu. Dia menggigit ujung jarinya dan berkata, "Kamu percaya tidak, bahwa aku dapat membuat hantu menghilang menggunakan darahku?"
Wanita itu melangkah mundur, karena saat terkena cipratan darah Xue Miaomiao sekujur tubuhnya merasa kesakitan. "Siapa kamu sebenarnya?" tanya wanita itu.
"Siapa aku tidak ada urusannya dengan kamu. Tapi selama aku masih di sini jangan harap kamu dapat melukai pengantin laki-laki itu." Kata Xue Miaomiao dengan tegas.
Tiba-tiba Zhong Haotian keluar dari sebuah ruangan dan melihat Xue Miaomiao dengan tatapan dingin.
Setelah Xue Miaomiao memperingatkan wanita itu, dia berbalik badan dan melihat Zhong Haotian. Ia mengedipkan matanya ke arah Zhong Haotian.
Sorot mata laki-laki itu yang dingin seolah membawa sebuah berita yang sangat buruk.
Dia masih seperti laki-laki yang ada dalam ingatan Xue Miaomiao. Meskipun sekarang dia telah menjadi orang yang sangat dingin, tapi Xue Miaomiao tahu laki-laki itu memiliki hati yang baik.
Pada saat itu Zhong Haotian adalah harapan terakhir Xue Miaomiao untuk menyelamatkannya, walaupun dia mengerutkan alisnya menunjukkan ketidak pedulian, namun Zhong Haotian pernah menyelamatkan Xue Miaomiao. Xue Miaomiao bahkan masih mengingat wajahnya dengan jelas pada saat kejadian itu.
Xue Miaomiao berjalan mengikuti langkah kaki Zhong Haotian.
Saat tiba di luar rumah sakit, Zhong Haotian kembali menghisap rokok yang terlihat telah dia hisap sebelumnya.
"Supir itu sudah ditemukan. Dia bersembunyi di sebuah bangunan tua di kota bagian barat." kata Zhong Haotian.
"Sudah berlalu." balas Xue Miaomiao singkat.
Melihat Zhong Haotian yang meletakkan segala kesalahan pada seorang supir membuat Xue Maomiao menjadi tidak tenang. Namun dia memutuskan untuk memanggil taksi dan mengikuti mobil Zhong Haotian.
Xue Miaomiao pergi ke tempat yang disebutkan oleh Zhong Haotian, sebuah bangunan tua di kota bagian barat.
Sesampainya disana terlihat sekelompok orang mengenakan pakaian hitam sedang mengawasi supir itu. Wajah supir itu babak belur, kakinya juga seolah sudah kehilangan tenaganya. Xue Miaomiao tidak tega melihatnya, terlebih lagi supir itu berlutut di atas beberapa halaman majalah.
Tidak lama kemudian Zhong Haotian keluar dari mobilnya dan berjalan menuju ke arah supir itu berada dan langsung menendang dada si supir tersebut dengan keras dan keji.
Seketika itu pula supir itu memuntahkan darah dan terjatuh.
"Bukan saya, itu bukan ulah saya. Wanita itu sendiri yang tiba-tiba menabrakkan dirinya ke mobil. Saya tidak berkendara dalam kondisi mabuk maupun dengan kecepatan tinggi. Itu bukan kesalahan saya." kata supir itu berusaha membuktikan dirinya tidak bersalah.
Wajah Zhong Haotian tidak menunjukkan ekspresi apapun selain seolah ingin membunuh si supir saat itu juga. Dia pun kembali menendang supir itu.
Supir itu berguling -guling di tanah menunjukkan kesakitan, wajahnya berlumuran dengan darah.
"Itu benar-benar bukan kesalahan saya. Saya harus menghidupi istri dan anak saya, tolong lepaskan saya…"
Supir itu terus memohon kepada Zhong Haotian.
Zhong Haotian tetap tidak menunjukkan ekspresi apapun. Dia meraih sebuah pistol dan menarik pelatuk pistol itu dan mengarahkannya ke supir itu.
"Nyawa dibalas dengan nyawa, itu baru adil."
Setelah dengan dingin mengucapkan kata-kata itu, beberapa orang memegangi supir itu sehingga dia tidak dapat bergerak. Zhong Haotian mengarahkan pistol itu ke kepala supir itu.
Saat sedang mengemudi, si supir dapat melihat pengantin wanita dengan sangat jelas, tetapi masih bilang bahwa itu bukan salahnya. "Tidakkah kamu merasa malu?" kata Zhong Haotian dengan dingin.
Xue Miaomiao menelan ludahnya dan keluar dari tempatnya bersembunyi.
"Semua ini bukan kesalahan supir itu. Kamu tidak boleh melukai orang yang tidak bersalah." Kata Xue Miaomiao.