Ning Mojian mengerutkan keningnya, ternyata bukan hanya dia yang mencium aroma ini. Karena dia melihat, hampir seluruh tubuh orang-orang di Jia Ding ini memancarkan aura gelap itu. Di jalanan yang ramai ini, hampir seluruh tubuh orang-orang ini menyimpan aura gelap seperti yang ada di tubuh Fang Kang tadi, hanya sedikit orang yang tampak tidak memiliki aura gelap itu.
Ning Mojian tidak tahu sebenarnya apa aura gelap itu, tapi di dalam hatinya dia sangat tahu dengan jelas. Kalau aura hitam ini tidak segera dilenyapkan dari Kota Jia Ding, maka dalam semalam saja, seluruh kota ini bisa menjadi kota mati.
Bai Ling tadi sampai khawatir seperti itu, apakah Tuan Bai memiliki masalah ini juga? Tapi tidak mungkin! Karena, aura gelap itu menyerap darah manusia pelan-pelan, tidak mungkin secepat itu bisa kelihatan. Kata Ning Mojian dalam hati.
"Suamiku!" tiba-tiba suara yang lembut itu terdengar dari belakang mereka. Fang Kang yang mendengar suara itu segera membalikkan badannya, di sana terlihat seorang wanita yang sedang memakai baju putih berdiri di depannya. Bulu mata wanita itu terlihat lentik, bisa dibilang wanita itu tidak terlalu cantik, tapi bisa membuat orang lain ingin mendekatinya.
"Xue Er." kata Fang Kang, dia segera pergi menghampiri wanita itu. Lalu dengan memasang senyuman hangat, dia bertanya, "Bukannya kamu bilang, kalau kamu tidak enak badan? kenapa tidak beristirahat saja di rumah?"
Wanita itu melihat pandangan khawatir Fang Kang kepadanya, lalu dia tersenyum, kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Ning Mojian. "Dia adalah penyelamat hidupku yang dulu pernah aku ceritakan, Nona Jian Jian!" kata Fang Kang segera menjelaskan kepada Xue Er siapa Ning Mojian. Karena dia mengerti maksud tatapan Xue Er tadi.
Xue Er yang mendengar Ning Mojian adalah penyelamat suaminya, dengan segera dia membungkuk dan berterima kasih kepada Ning Mojian. "Terima kasih banyak, karena Nona telah menyelamatkan suamiku." katanya dengan sopan.
"Tidak perlu berterima kasih seperti ini, aku hanya membantu sebisaku saja!" kata Ning Mojian. Dia segera merespon wanita itu dan menjabat tangannya, bila tidak cepat-cepat, dia takut dinilai sebagai orang yang tidak sopan.
Tapi ketika jari-jari tangannya baru saja bersentuhan dengan wanita itu, tiba-tiba wanita itu berkata, "Aduh, sakit!" walaupun suaranya sangat kecil tapi Ning Mojian dapat mendengarnya dengan sangat jelas, karena saat itu dia juga merasakan ada sentuhan aneh di jari tangannya.
"Xue Er, kamu kenapa? Apakah sakitmu kambuh lagi?" tanya Fang Kang. Dengan segera dia menyandarkan wanita itu ke dalam pelukannya, dengan penuh kasih sayang kemudian berkata, "Nona Jian Jian, aku pergi dulu membawa Xue Er pulang ke rumah, nanti kita bertemu lagi di lain hari!"
Fang Kang tidak mempedulikan ekspresi dari Ning Mojian, saat itu dia hanya ingin membawa Xue Er pulang, karena hatinya sakit ketika melihat istrinya yang sedang kesakitan. Fang Kang langsung segera menggendong Xue Er di depan dadanya, dia juga tidak mempedulikan jawaban Ning Mojian, yang dia pikirkan sekarang hanyalah segera pergi menuju ke kediaman Fang.
Ning Mojian menatap kedua orang itu pergi sambil mengerutkan keningnya, dia melihat aura gelap yang terpancar di tubuh wanita yang bernama Xue Er itu sangat kuat. Tampak seperti sudah lama tersimpan di dalam tubuhnya, bisa dikatakan dia sampai tidak memperhatikan kecantikan dari wanita itu. Karena perhatiannya, lebih mengarah kepada pancaran aura gelap dari tubuhnya yang tercium harum sekali.
Yang paling aneh adalah, setiap sentuhan antara Fang Kang dan Xue Er membuat aura hitam dari tubuhnya terpancar juga ke tubuh Fang Kang, hal itu menyebabkan pembersihan aura gelap yang baru saja dilakukan tadi menjadi sia-sia saja.
Bagaimana bisa seperti ini? apakah ini semua perbuatan perempuan yang bernama Xue Er itu? batin Ning Mojian.
Tetapi sepertinya, Ning Mojian salah sangka dengan hal ini. Ketika di perjalanan pulang menuju ke kediaman Bai, dia melihat banyak tubuh-tubuh warga Kota Jia Ding yang memancarkan aura gelap itu. Bukan hanya manusia, tapi binatang di sini juga memancarkan aura gelap itu. Dia pun menjadi heran karena melihat pemandangan ini, membuat sebelah alisnya terangkat tanda bingung. Dia takut kalau, hampir semua orang yang tinggal di Kota Jia Ding ini akan bernasib buruk.
Memikirkan ini semua, membuat Ning Mojian mempercepat langkahnya untuk pulang ke kediaman Bai. Jalan terbaik menyelesaikan masalah ini yaitu dengan segera melenyapkan aura gelap ini.
Namun, ketika baru saja masuk ke kediaman Bai, terdengar suara makian yang cukup keras, serta suara tangisan dari ruang tengah. Suara-suara seperti ini tidak asing untuknya karena, mengingat Keluarga Ning adalah salah satu contoh nyata dari pemandangan seperti saat ini...