Saat ini, orang yang berada di dalam penjara besar itu terlihat tidak banyak, karena bagaimanapun, jika seseorang yang sudah ditetapkan menjadi terdakwa, dia akan masuk ke penjara kematian atau dikirim ke penjara lain yang sudah ditetapkan.
Ning Mojian menghela napas dengan perlahan, Apakah ini takdir? Karena aku, sudah membuat Kota Jia Ding ini dalam semalam akan menjadi kota mati? batinnya. Dengan perlahan-lahan dia duduk di tanah, namun rumput di tanah sedikit basah itu membuatnya tidak nyaman, terkadang dia juga melihat tikus yang berlarian di sudut dinding.
Ketika mengangkat kepalanya, Ning Mojian melihat seorang pria tua yang sudah beruban, berdiri di sel penjara di depannya. Baju pria tua itu compang-camping, ada aroma tidak sedap yang tercium dari tubuhnya, tidak tahu sudah berapa lama dia di sini. Tangannya yang kurus menggenggam erat jeruji kayu sel penjara itu, kedua matanya menatap dengan tajam ke arahnya. Tidak tahu kenapa, dia jadi merasa tidak leluasa.
"Nona!" kata pria tua itu, suaranya yang tajam terdengar seperti ada niat tidak baik di dalamnya, "Wajahmu buruk sekali, takutnya karena itu kamu tidak akan bisa keluar dari sini." sambungnya.
Namun, Ning Mojian tidak memedulikan pria tua itu.
"Nona, jangan takut, aku bukan orang jahat." kata pria tua itu lagi, kemudian dia melanjutkan ucapannya, "Aku dulu seorang peramal, karena ramalanku yang selalu tepat akhirnya Hakim Yang mengatakan bahwa aku membanjiri orang-orang dengan mantra hantu, jadi aku akhirnya dikurung di sini."
"Kita berdua dipertemukan di sini termasuk sebuah takdir, maka dari itu aku ingin mengucapkan sesuatu kepadamu. Ada beberapa hal yang tidak bisa dipaksakan, jadi kalau memang harus dilepaskan, maka kita harus melepaskannya. Jika tidak, malah akan jadi pertumpahan darah atau malah akan di penjara." kata pria tua itu seolah-olah sedang berbicara sendiri.
Kening Ning Mojian mengkerut, karena ucapan pria tua itu seperti mengandung dua makna, sepertinya dia tahu sesuatu tapi juga seperti dia tidak tahu apa-apa. Pria tua itu melihat tatapan Ning Mojian yang mengarah padanya, kemudian dia pun tersenyum penuh makna.
"Nona, menyukai seseorang itu tidak salah, tapi alangkah baiknya keduanya harus saling mencintai. Jika hanya satu orang yang memaksakan, akibatnya akan jadi jatuh ke tempat seperti sekarang ini." kata pria tua itu kemudian.
Setelah Ning Mojian mendengar ucapan pria tua itu, dia pun akhirnya menghela napas lega, karena ternyata dia hanyalah seorang penipu. Padahal dia sudah mengira, bahwa akan benar-benar bertemu dengan seorang setengah dewa yang bisa memberi petunjuk padanya.
Tidak tahu apa karena aroma kantor pemerintah yang baunya sangat tajam, namun Ning Mojian sama sekali tidak mencium aroma bunga hitam itu di dalam sel penjara ini. Saat itu dia teringat, di pengadilan dia juga tidak mencium aroma bunga itu, bisa dikatakan bahwa jika warga Kota Jia Ding masuk ke gedung pengadilan ini, maka mereka tidak akan diserang oleh bunga hitam itu.
Saat memikirkan ini tanpa sadar Ning Mojian tersenyum, tapi kondisinya sekarang benar-benar tidak memungkinkan untuk bisa memberitahu ke yang lainnya. Kecuali, dia hanya dengan meminta bantuan Bai Ziyuan untuk segera mengeluarkannya, kalau tidak begitu maka semuanya akan musnah.
Pria itu terdengar masih berbicara sendiri, dan itu cukup lama, namun Ning Mojian sedikitpun tidak memedulikannya, lalu dia hanya bisa melirik kesal kepada pria tua itu.
※
Bai Ziyuan dengan cepat berlari untuk pulang ke rumah, lalu dia menceritakan semua kejadian yang dia alami kepada Tuan Bai, "Ayah, kamu harus menolong Jian Jian,dia itu di fitnah!" kata Bai Ziyuan dengan panik, lalu dia berkata lagi kepada Tuan Bai, "Hanya dia yang bisa menyelamatkan hidup warga kota ini. Kalau tidak, akibatnya tidak akan bisa dibayangkan!"
Tuan Bai menggigit bibir bawahnya, jika tidak dengan matanya sendiri dia pernah melihat makhluk aneh, dia pasti akan menganggap Bai Ziyuan hanya membual saja. Tidak peduli apa yang sudah terjadi, bagaimanapun Ning Mojian adalah penyelamat hidup bagi keluarga Bai, di tambah lagi saat ini dia sedang di kambing hitamkan oleh orang-orang.
"Kamu di rumah saja istirahat, aku akan pergi menemui Hakim Yang. Lonceng Kecil, jaga Bai Ziyuan dengan baik, sekalian juga minta kepada Fu Bo untuk segera menyiapkan kereta." kata Tuan Bai memberi perintah, lalu dia keluar setelah mengatakan itu.
Sesampainya di gedung pengadilan, Tuan Bai tidak langsung menemui Hakim Yang, tapi dia menemui Bian Yun terlebih dahulu. Membuatnya tidak menyangka, kalau Tuan Bai bisa menemuinya, dia pun dengan segera langsung keluar dari kamarnya. "Tuan Bai, kenapa kamu datang kemari?" tanyanya.
Bian Yun sangat menghormati Tuan Bai, karena dulu ibunya pernah sakit. Jika bukan Tuan Bai yang membantunya membayar biaya berobat, pasti ibunya saat itu sudah tidak bisa terselamatkan, dan tidak akan bisa hidup sampai sekarang...