Dalam kegelapan, aku merasakan sesosok tubuh perlahan-lahan berdiri di belakangku.
Aku tahu itu Cai Wuli. Entah sejak kapan ia diam-diam berdiri di belakangku dengan wajah pucatnya yang juga menunjukkan beberapa emosi yang tak kumengerti.
"Kekuatan hantu itu sangat lemah. Tidak mungkin seorang pengusir hantu handal sepertimu bisa diserang dengan kekuatannya. Selain itu, kamu adalah satu-satunya orang yang mengubur labu itu ke tanah bersamaku di siang hari. Meskipun aku tidak ingin percaya bahwa kamu akan mengelabuhiku, tidak ada kemungkinan lain kecuali kamu bersekongkol dengannya. "
Ketika aku selesai dengan kalimatku, aku memandang Cai Wuli dengan tenang, berharap ia bisa menjelaskan semuanya kepadaku.
Namun hanya ada kesunyian yang menanggapi.
Mata Cai Wuli terlihat suram, menunjukkan beberapa keraguan dan ketidaksabaran yang tidak bisa aku mengerti.
Tidak menjawab berarti dapat aku asumsikan dia menyetujui pemikiranku.
