Aku bergerak perlahan dan mencoba kembali tenang, "Kenapa tidak keluar?"
Gadis itu berjalan ke arahku dengan langkah limbung.
Di bawah sinar bulan yang redup, aku bisa melihat dengan jelas paha gadis itu berdarah dan nampak tulangnya yang putih mencuat keluar. Rupanya, kakinya patah saat lift terjatuh.
Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menutup mulut dan memaksakan diriku untuk tidak melihat luka yang mengerikan itu.
Ketika gadis itu mendatangiku, wajahnya yang pucat memancarkan sinar biru di bawah cahaya bulan yang kabur, lalu ia berkata pelan, "Kita tertahan dan kita tidak bisa keluar dari gedung ini."
Di situasi seperti ini, aku benar-benar tidak bisa menahan tubuhku yang menggigil ketakutan dan rasa dingin sudah menyerang sekujur tubuhku.
Entah sejak kapan, tiba-tiba dalam kegelapan telah berkumpul semua jenis hantu dengan pendar biru di tubuhnya, ada yang tinggi, pendek, tua, dan muda.
