Tiba-tiba, dia seperti meniupkan udara di telingaku. Seketika otakku yang kacau benar-benar kehilangan kendali dan detik setelahnya aku tak sadarkan diri.
Ketika membuka mata lagi, aku menemukan bahwa bus itu sedang berjalan dengan cepat di jalan gunung yang aneh, dikelilingi oleh pohon-pohon liar, yang bukan jalan menuju ke bank darah rumah sakit.
Tanpa membutuhkan waktu lama aku segera mengerti bahwa semuanya hanyalah tipuan. Mengirim darah ke bank darah rumah sakit dan meminta donasi darah dari manusia. Ini adalah sebuah konspirasi untuk menipu semua orang agar menyumbangkan darah.
Aku menggerakkan lengan karena merasa gatal. Begitu menengadah, aku tidak bisa menahan keterkejutanku.
Saat ini, ada selang yang tergantung di lenganku dan jarum tipis dimasukkan ke pembuluh darahku yang mengarah ke botol.
Seketika itu juga aku segera menarik jarum yang menancap pada lenganku, mengambil kapas, dan menahan darahku agar tidak mengalir keluar.