Biarkan saja aku mati! batinnya si kelinci sambil memutar bola matanya dengan tidak senang. Lalu, belum selesai dia meluapkan emosinya, tiba-tiba dia melihat beberapa baju musim dingin dan tungku yang panas sekali menghampirinya.
Satu tangan Liuli Guoguo tampak menyanggah dagunya, dia sedang memandang ke arah Mo Li yang sedang membantu si kelinci mengenakan baju. Sedangkan tangan satunya sedang dimain-mainkan oleh Kakak Po-nya dengan tangan besarnya. Dia kemudian memandang kesana kemari, dan tiba-tiba terpikirkan akan sesuatu.
Tangan kanan Xuanyuan Pofan sedang memegang sendok, dan makan bubur pelan-pelan. Sedangkan tangan kirinya tampak mencubit-cubit dan memainkan tangan mungil milik Liuli Guoguo. Tapi, tiba-tiba tangan mungil di tangan kirinya menghilang begitu saja.
"Kakak Po, aku tahu! Aku tahu!" kata Liuli Guoguo sambil melompat dari bangku dengan wajah yang berseri-seri.