"Sialan!" teriak Du Heng dengan saraf yang semakin kencang.
Setelah selesai mengikat tali dengan benar, Du Heng pun segera berdiri. Namun tetap saja dia terlambat menghindari gerakan pengawal ketujuh. Ujung jari kaki wanita itu perlahan sudah menendang tepat ke bagian bawah, yakni bagian tubuh paling penting pria itu.
Pria itu kemudian langsung mengernyit dan menghela napas berat. Gila, bahaya sekali! batinnya.
"Xiao Qiqi, adik kecilku ini butuh usaha yang cukup lama untuk membuatnya sedikit menjanjikan seperti ini. Tapi kamu bisa-bisanya begini, benar-benar kejam sekali! Apa kamu tahu, seberapa besar usaha yang dilakukannya hanya demi kamu?!" kata Du Heng kepada Xiao Qiqi dengan ekspresi kesal sambil mengelus adik kecilnya. Padahal, di dalam hatinya, dia senang sekali bisa menggoda pengawal ketujuh.