Begitu melihat orang yang berdiri di luar, wajah Pao Baobao langsung memerah karena malu dan jantungnya berdebar kencang.
Pengawal kesatu lalu menyerahkan sebuah kantong kertas yang ada di tangannya kepada Pao Baobao, dan berkata, "Nona Pao Baobao, bunga pencuci sumsum sangat pahit sekali. Aku khawatir kalau mulut Nona masih terasa sangat pahit sampai sekarang, Jadi, aku membelikan madu bunga plum untuk menghilangkan rasa pahit itu."
Pao Baobao kemudian mengambil kantong kertas yang diberikan pengawal kesatu sambil tersipu malu dengan wajah memerah. Dia terus menundukkan kepalanya, lalu berkata "Terima kasih." Sampai tidak tahu sudah berapa kali dia mengatakan kata ini.