Liuli Guoguo tersenyum bahagia, dia pun langsung terduduk lemas di tanah sambil memegang jantungnya yang tadinya sangat ketakutan. "Kamu menakutiku saja Tuantuan. Aku tadi mengecek napas di hidungmu dan menyadari kalau kamu sudah tidak bernapas, ditambah lagi tubuhmu sedingin es. Aku kira aku tidak akan lagi bisa bertemu denganmu."
Kelinci kecil cantik mengusap wajah berbulunya. "Aku juga mengira aku akan mati. Namun anehnya, tenaga yang masuk dan menyerang ruang sihir itu seolah hanya ingin menahanku saja untuk menghentikan agar tidak keluar. Tenaga itu seolah tidak bermaksud mencelakaiku sedikitpun."
"Hanya saja, karena aku tidak juga berhenti melawan, hal ini memengaruhi tenaga itu, hingga perlahan dia mendorongku masuk ke dalam tanah berpasir. Jika Nyonya kecil terlambat datang, walaupun aku tidak akan dilukai oleh tenaga itu, tapi mungkin saja aku akan mati kehabisan napas karena berada di dalam tanah."