Liuli Guoguo berjalan ke ranjang dan melihat pemandangan yang hampir membuatnya menjatuhkan nampan mahoni di tangannya karena terkejut. Untungnya, dia berhasil memegang nampan itu kembali dengan seimbang.
Seorang pria tampan berbaring di ranjang dengan wajahnya yang terlihat merah sekali seperti terbakar. Alis tebalnya berkerut dengan erat, bibirnya pucat, seolah sedang menahan rasa sakit. Di sekitar ranjang itu seolah dipenuhi oleh udara sedingin es.
"Kakak Po!" Mata Liuli Guoguo memerah, dia tidak bisa lagi menahan air mata di mata anggurnya. Air mata bak kacang kedelai itu langsung menetes. Dia bergegas melangkah maju dengan cepat, lalu menaruh nampan mahoni berisi sup obat itu ke meja pendek di samping ranjang. Kemudian, dia sendiri duduk di sisi ranjang.