An Xiaowan merasa menyesal telah mengatakan hal itu. Bagaimana bisa ia menyebut Huo Shen pelit?!
Kemudian, wanita itu bergegas memperbaiki ucapannya, "Sebenarnya perempuan itu mudah untuk dirayu. Tas, lip stik, bunga, ditambah dengan kata-kata lembut, itu sudah cukup untuk merayu seorang perempuan. Apalagi jika diberi pelukan dan ciuman, maka pertengkaran akan segera berlalu."
An Xiaowan mengatakan hal tersebut dengan santai.
Sementara itu, tatapan mata Huo Shen tampak gelap. Ekspresi wajah pria itu terlihat suram, bagaikan awan gelap yang muncul sebelum badai.
"Jadi, hal yang...."
An Xiaowan kemudian menghentikan ucapannya dan membelalakkan matanya.
Ia tiba-tiba menghentikan ucapannya karena Huo Shen tiba-tiba mencium bibirnya yang sudah sedari tadi terus berceloteh tanpa henti.
Huo Shen berpikir keras, padahal bibir An Xiaowan terasa lembut, harum, dan manis.
Tapi kenapa kata-kata yang diucapkannya selalu tidak menyenangkan?!