Mata Rong Linyi terlihat sedikit nakal, hingga membuat Su Xiaoyun merasakan sedikit ketakutan.
Tiba- tiba, Rong Linyi menyentuh perut Su Xiaoyun yang saat ini sedang hamil.
Su Xiaoyun berkata dengan suaranya bergetar: "Ya, suamiku. Itu adalah anakmu..."
"Siapa aku?" Rong Linyi mendekatkan kepalanya dan menggigit daun telinga Su Xiaoyun dengan lembut. "Katakan, siapa aku?"
"Rong, Rong Linyi..." ketika Su Xiaoyun memanggil nama Rong Linyi, wajah merah Su Xiaoyun menyentuh telinganya.
Rong Lin terkekeh, hingga membuat wajah Su Xiaoyun panas dan pipinya merah.
"Panggil aku Linyi atau Yi. Ayo, katakan padaku, bodoh!"
"Aku tidak bodoh!" Su Xiaoyun menggigit bibir bawahnya. Suaminya memang suka menggoda!
"Kalau memang kau tidak bodoh. Kenapa kamu berada di tanganku sekarang?" Rong Linyi menggodanya dan memperkuat genggaman tangannya.
"Ah!" Su Xiaoyun menjerit pelan dengan matanya yang terlihat sayu hingga membuatnya terkulai.
Rong Linyi memanfaatkan momen ketika Su Xiaoyun membuka mulunya dan tiba-tiba Rong Linyi mencium bibirnya lagi, hingga akhirnya ujung lidah suaminya itu menyentuh mulutnya.
Suaminya suka saat Su Xiaoyun terlihat begitu konyol. Bagaimana mungkin dia bisa jatuh ke dalam pelukan Rong Linyi dan pergi dari keluarga Song, lalu memanggilnya dengan sebutan suami?
"Um... Suami... Jangan! Jangan di sini..." Menyadari tindakan suaminya sudah kelewatan, Su Xiaoyun menolaknya karena takut apabila terlihat orang lain.
"Jika tidak di sini, lalu di mana?" Jari-jari Rong Linyi dengan sengaja menyentuh area tubuh Su Xiaoyun yang membuatnya terangsang. "Di sini?"
"Jangan..." Su Xiaoyun sangat malu hingga tak mampu menyembunyikan wajahnya. "Sayang, tolong..."
"Tolong apa?" Kesan dingin di mata Rong Linyi telah hilang. Saat ini, yang ada di pikirannya hanya keinginan yang kuat untuk memiliki Su Xiaoyun seutuhnya, hingga membuat napasnya tidak teratur. "Apakah kau ingin aku mencintaimu? Ya? Tolong jawablah, Su Xiaoyun."
Su Xiaoyun berusaha sebisa mungkin untuk merapikan pakaiannya yang terangkat hingga memperlihatkan kulit putihnya, serta rambutnya yang berantakan hingga menutupi matanya. Su Xiaoyun tampak seperti kue halus dengan piring porselen, yang menarik untuk dicicipi.
Mobil Rong Linyi sudah berhenti di luar rumah sakit, tetapi tidak ada tanda-tanda Rong Linyi akan turun, dan baik supir, maupun pengawal, tidak ada yang bertanya, kapan tuannya itu akan turun.
Tidak bisakah mereka bersembunyi saja dan berpura- pura tidak mengetahui apa yang terjadi saat ini?
"Suamiku, sudah cukup jangan melakukan ini sekarang."
tetapi, dalam hal ini....
sangat sayang sekali....
"Ya Tuhan…" Su Xiaoyun merasa, lebih baik melakukannya di rumah saat malam hari.
Meskipun bisa dikatakan mereka telah menikah cukup lama, tapi Su Xiaoyun merasa baru pertama kali mereka melakukan hal seintim ini.
Saat ini pikiran Su Xiaoyun seperti segumpal kapas. Suaminya tidak mengetahui apa yang sedang ia pikirkan. Tiba-tiba sebuah ponsel berdering sangat kencang di bawah tubuhnya.
"Tuhan, akhirnya muncul keajaiban!" Dia merasa lega karena ada alasan untuk tidak melanjutkan hubungan badannya dengan Rong Linyi itu.
Mata Rong Linyi seketika berubah kelam seperti mata seorang pembunuh.
Sambil menatap Rong Linyi dengan penuh ketakutan, Su Xiaoyun menyentuh ponsel dengan gemetar.
Tepat setelah ponsel terhubung, terdengar suara teriakan Zheng Xin : "Apa yang kamu lakukan! Mengapa kemarin kau menghilang dan tak ada kabar saat mewawancarai Rong Linyi? Kapan kamu akan pergi ke kantor? Kau ingin membunuhku, ya?
---
「Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.」