Singkat saja , Naija telah mengikuti seluruh ujian yang ada , dan raport online juga telah dibagikan. Hasil nilai Naija menjadi bagus selama dia karantina dirumah , dan , ia berhasil naik kelas dengan hasil nilai yang memuaskan. Selama masih libur , Naija pun berpikir untuk membuat cerita baru , dan dia memilih kembali ke Wattupade dan memakai akun lain untuk memulai cerita baru. "Hm , kurasa , cerita tentang fiksi histori itu bagus. Lagian , aku juga suka genre historical fiction ," gumam Naija. Maka , Naija pun segera mencari gambar-gambar pendukung di aplikasi Printerest untuk setiap bab di ceritanya , dan sebuah gambar untuk dia jadikan cover buku yang sederhana. "Enaknya , judulnya apa ya ," Naija terdiam sebentar ditengah-tengah ia mengedit gambar crown untuk dijadikan cover buku. "Hmmm , ah! Aku tahu. Judul yang tepat untuk ini adalah , Royal ," pungkas Naija. Ia pun kembali mengedit gambar tersebut. "Nah , jadi. Karena aku sudah mengaitkan akun Wattupade yang baru dengan email sampingan , kini , saatnya melancarkan aksi! Ayo semangat!" Ujar Naija berapi-api. Ia pun menulis cerita dengan banyak bab , dan ia meng upload bab yang paling awal , sedangkan sisanya tidak ia upload , menunggu satu hari lagi untuk upload bab berikutnya.
"Duhhh , kok , lama-lama bingung ya ," suara galau Naija memecah keheningan. "Tapi , di saat ada ide saja , aku bisa menulis cerita dengan gampangnya , bahkan bisa 2 - 3 bab aku menulis cerita itu , haduh ," keluh Naija. Ia pun mengambil nafas yang panjang , dan menghembuskannya , lalu ia pergi mengambil minum untuk menyegarkan pikirannya. "Fuah , duh , kok bingung ya? Coba ku baca bab yang belum ku upload , alias , masih bagian draft ," guman Naija. Ia pun membaca ulang tulisan yang ia ketik , dan sedikit kaget karena , bahasanya , dan gaya ia menulis ceritanya , seperti penulis cerita yang mengandung mature content. "Astaga , aku sudah terlanjur membuat banyak draft dan , bahasanya seperti bahasa orang dewasa?!" Ujar Naija sambil menepuk jidatnya. "Astaga , aku makin bingung saja! Ya sudahlah , daripada ku hapus semua draft yang terlanjur mengandung gaya bahasa yang menuju ke bahasa mature , lebih baik , ku buat ceritanya menjadi mature content. Aku kan , sudah besar dan sudah dijelaskan sedikit soal hal begituan , dan aku bukanlah seperti kebanyakan orang yang rela menjual dirinya ," ujar Naija sambil mengubah konten cerita Wattupade nya menjadi konten mature , yang menjelaskan tentang konten dewasa termasuk strong language.
"Nah , sudah ," ujar Naija. "Kini , aku bisa dengan bebas menulis dengan strong language dari isi ideku yang ada di pikiranku. Tapi , kalau mau jadi terkenal dengan mature content kan , selain menambah hastag , dia juga harus sesuai dengan kontennya , maksudku , gak hanya strong language ," gumam Naija yang kembali berpikir. "Jika aku mengubah kontenku menjadi konten biasa , sementara bahasaku itu merupakan strong language yang pas pada mature content , malah gak cocok dan bisa-bisa aku dapat peringatan dari Wattupade.... , tapi , ampun , mature content , aku juga gak mau menghapus ceritaku!!!! Itu semua dari ide ku!!!!! Ahhhkkk!!!!!!! Pusing aku bingung aku galau aku!!!! Naijaaaa , menulis cerita mature content saja gak bisa!!!! Sedangkan kau sudah terlanjur menulis draft cerita yang banyak!!!!!! Ahhhkkkk!!!!! Binguuuunnngg!!!!!!!!!" Keluh Naija sambil marah-marah saking bingungnya. "Kalau ku hapus ceritaku , yang minat pasti juga akan sangat kecil , dan aku pasti tidak akan niat menulis lagi , seperti yang di Ladaku Joy! Astaga Naija , ini bukanlah jalan yang ingin kau tempuh , tapi ini sudah terjadi. Akh gatau lah , ampun dah , kalau mau nulis mature , mau nulis yang kayak gimana , maksudku , jangan mature yang terlalu extreme , tapi , paling pembaca disana juga bakal bosan kalau aku hanya menulis adegan mature yang gak extreme , ini akan memaksaku untuk menulis mature content yang bisa saja extreme , bisa saja tidak , aduuh , ampun dah , mature content itu , kalau teman-temanku yang membaca , mati aja aku. Untunglah aku memakai nama samaran , haduh ," keluh Naija. "Ya sudah , aku coba-coba mencari referensi mature content dari penulis mature content yang terkenal ," ujar Naija. Maka , ia pun mulai membaca , tapi , di halaman pertama , Naija malah menemukan mature content yang terlalu extreme sehingga ia memutuskan untuk tidak melanjutkan membaca lagi. Naija pun semakin bingung , dan berakhir , ia tetap melanjutkan ceritanya , walau ia harus berpikir 2x dalam menulis konten mature , dan harus berpikir berulang kali untuk menulis konten mature extreme.