"Atas nama siapa Pak?" tanya Fadhil.
"Di sini tidak ada namanya siapa. Tapi di suruh antar saja ke alamat itu. Jl. Mutiara no.24 A. Kamu ke sana aja. Kalau sudah sesuai berarti itu memang alamat pemesannya." jawab bosnya Fadhil.
"Baik, Pak. Saya akan langsung mengantarkannya setelah ini." Fadhil merasa aneh tapi dia tetap berusaha rajin. Dia selalu ingat pesan Papanya. Kalau harus selalu serius dengan apa yang dikerjakan. Fadhil menjadikan cerita masalalu Papanya menjadi pelejaran hidup untuknya. Rizal yang dulunya harus bekerja sebagai OB karena tidak mampu membayar biaya kuliah, sekarang bisa memiliki usaha property. Dan Fadhil selalu bangga dengan Papanya. Hal itu menjadikan motivasi untuk Fadhil bahwa juga harus bisa berhasil seperti Papanya.
Fadhil yang sudah mahir mengendarai mobil, diberi kepercayaan oleh bosnya membawa mobil untuk mengantarkan pesanan ayam geprek ke alamat yang dituju. Jl. Mutiara no.24A.
