Ada hal yang menarik setelah mereka selesai makan di resto tadi. Tak ada angin, tak ada hujan, tapi sedikit mendung, Yudha tiba-tiba ingin membeli bunga hias. Dan semua terperangah saat Yudha bilang bunga itu untuk bu Fatma. Siapa yang tidak merasa aneh. Karena Yudha tiba-tiba membeli bunga.
"Yah, kayaknya bunganya beneran tumbuh di hati ayah deh." Rayyan semakin menggoda Ayahnya.
"Memangnya hati ayah ada tanahnya?" balas Yudha menimpali candaan Rayyan.
"Ah Ayah pake malu-malu segala. Jangan-jangan Ayah cinta pada pandangan pertama kali," Arumi mencubit lengan Rayyan. Karena dari tadi Rayyan iseng sekali dengan Yudha.
"Kasihan bu Fatma, Yan. Dia itu jauh dari keluarganya.Kita harus anggap dia saudara kita juga kan?" Yudha berkilah. Entah apa yang Yudha rasakan. Tapi setelah berbincang dengan Bu Fatma kemarin waktu Rayyan dan Arumi bersepeda, Yudha merasakan memiliki teman untuk berbagi. Dia seperti nyambung bicara dengan wanita yang usianya tidak jauh dengannya.