Yang Chen dan Xinqi terus menatap ke arah pertarungan dua monster elite.
Setiap kali benturan terjadi diantara keduanya, bangunan yang ada di sekitarnya akan hancur berantakan.
Meowww... Monster kucing berteriak nyaring. Tubuhnya melompat tinggi melewati monster ular dan berhasil mendarat di belakang monster ular.
Tidak menunggu monster ular berbalik, monster kucing berhasil mencakar bagian belakang tubuh monster ular sehingga luka cakaran yang menebus daging bisa terlihat.
"Sepertinya monster kucing memiliki keunggulan." Kata Yang Chen...
Saat pertarungan terus berlanjut, terlihat jelas kalau monster kucing memiliki keuntungan yang lebih besar.
Setelah semua, kucing memiliki lebih banyak keuntungan dalam pertarungan. Tidak hanya kucing memiliki kecepatan, cakar dan taringnya juga sangat berbahaya.
Adapun ular, itu hanya memiliki kepala untuk menyerang. Adapun tubuhnya, itu memiliki kesulitan bergerak karena ada banyak bangunan yang menghalangi. Meskipun itu dapat menghancurkan bangunan, tetap saja itu akan memperlambatnya.
"Tapi pergerakan monster kucing juga melambat." Xinqi yang juga mengamati pertempuran tiba-tiba berkata.
Yang Chen yang mengamati juga mulai menyadari kalau pergerakan monster kucing mulai melambat.
"Apakah itu karena racun ular." Yang Chen berkata.
"Mungkin..." Jawab Xinqi.
Rupanya pergerakan melambat yang terjadi pada monster kucing itu diakibatkan oleh racun oleh monster ular.
"Tapi racun yang dimiliki monster ular tampaknya bekerja lambat dan tidak terlalu kuat."
Setelah beberapa pengamatan Yang Chen tahu kalau racun ular tidak terlalu kuat. Kalau tidak, monster kucing itu sudah lama mati. Setelah semua, ada cukup banyak bekas gigitan ular di tubuhnya.
Tapi meski racun ular tidak terlalu kuat, itu masih cukup untuk membuat monster kucing semakin melemah.
Sementara monster ular memiliki banyak luka karena cakar monster kucing, monster kucing juga semakin melemah karena racun dan beberapa pukulan monster ular.
Tapi meski kedua monster tampak semakin lemah, keduanya masih terus berkelahi, tidak ada satupun yang mau menyerah.
Setelah 15 menit lagi pertempuran, kedua monster bahkan mulai kesulitan untuk berdiri.
"Apakah kita akan bertindak." Xinqi bertanya.
"Baik..." Yang Chen setuju.
Melihat monster yang semakin melemah, mereka langsung keluar dari persembunyian dan langsung menuju ke kedua monster yang sudah terluka.
Tapi baru saja Yang Chen dan Xinqi berlari ke arah monster, ternyata ada dua kelompok lain yang juga keluar dari persembunyian berbeda dan menuju ke arah monster.
Termasuk kelompok Yang Chen, itu artinya ada ada tiga kelompok yang mengawasi pertarungan dua monster elite.
Ketika ketiga kelompok melihat ada kelompok lain yang mengawasi, ketiga kelompok langsung berhenti berlari ke arah monster dan menatap satu sama lain dengan waspada.
Yang Chen menatap ke arah salah satu kelompok.
Salah satu kelompok terdiri dari 3 pria muda berusia 20 tahunan. Satu memiliki rambut kuning, satunya memiliki rambut berdiri ke atas seperti duri, dan satunya lagi botak dan ada tato wajah harimau di kepala botak. Hanya dengan melihat ketiga orang ini Yang Chen tahu kalau ketiganya adalah Hooligan.
Adapun kelompok lainnya, itu terdiri dari 4 orang, 3 adalah pria dan satu adalah wanita cantik. Keempat nya terlihat berusia 20 tahunan juga dan mereka tampak seperti mahasiswa.
"Fuck, apa yang kalian lakukan, ini mangsa ayah ini."
Dengan tampang garang, pria botak dari kelompok Hooligan berbicara dengan suara nyaring.
Melihat botak itu berteriak Yang Chen juga tidak tinggal diam, dengan suara yang bahkan lebih nyaring, dia berteriak.
"Fuck, ayah ini yang membawa ular itu ke sini." Saat Yang Chen berteriak, dia memusatkan kekuatan dan api emas di tangannya.
Tekanan yang dihasilkan kekuatan dan panas yang dihasilkan dari api emas membuat dua kelompok lainnya kesulitan bernapas.
Melihat kekuatan yang dihasilkan Yang Chen, kelompok Hooligan dan kelompok mahasiswa tampak takut.
Jelas dari semuanya, kekuatan Yang Chen adalah yang tertinggi.
Sebenarnya dari kedua kelompok, mereka hanya berada di level 8, 9, dan 10 yang paling tinggi.
Dan untuk kelompok Hooligan, ketiganya sebenarnya masih level 8.
Dihadapan Yang Chen yang kekuatannya berevolusi, para Hooligan benar-benar merasakan tekanan.
Saat Yang Chen bersiap memberi pelajaran pada para Hooligan, salah seorang mahasiswa maju ke depan.
"Tunggu sebentar tuan-tuan..." Mahasiswa itu berbicara dengan nada ramah.
Melihat mahasiswa itu berbicara, Yang Chen menghentikan langkahnya.
"Apa." Yang Chen menjawab sambil menatap mahasiswa.
"Mhmm..." Ditatap oleh Yang Chen, mahasiswa itu sedikit gugup.
"Begini tuan-tuan, bagaimana kalau kita melakukan serangan bersama. Dengan begitu semua orang dapat menikmati kenaikan level.
Dan yang serangannya paling kuat tentu akan mendapatkan paling banyak." Mahasiswa itu lalu menjelaskan rencananya.
Mendengar penjelasan mahasiswa, Yang Chen sedikit berpikir.
"Baik." Saat Yang Chen hendak mengatakan sesuatu, Xinqi tiba-tiba menyetujui saran mahasiswa.
"Tapi untuk item yang jatuh, siapapun yang lebih dulu mengambilnya akan menjadi pemiliknya." Xinqi terus melanjutkan persyaratan nya.
"Baik..." Kelompok mahasiswa langsung setuju.
Adapun kelompok Hooligan, mereka takut Yang Chen akan menyerang mereka sehingga mereka juga setuju.
Karena Xinqi menyetujui nya, Yang Chen tidak mengatakan apa-apa lagi.
Ketiga kelompok kemudian menuju ke arah dua monster elite yang nyaris tidak bisa berdiri.
Melihat ada orang yang menuju ke arah mereka, monster ular dan monster kucing berhenti berkelahi dan menatap ke arah orang yang datang dengan waspada.
Keduanya sekarang terluka parah, jadi keduanya tidak menunjukkan tampang garang yang dimiliki monster dan ada sedikit rasa takut dari wajah dua monster elite.
Meskipun bagi kedua monster elite orang-orang ini tampak lemah, itu masih cukup untuk membunuh mereka berdua yang terluka parah.
"Hehehe... Kali ini kalian berdua akan mati di tangan kami."
Melihat monster elite yang tidak menunjukkan tampang garang dan sedikit ketakutan, seorang Hooligan berambut kuning berbicara dengan wajah arogan.
"Bagaimana kalau kita membunuh ular dulu." Salah seorang mahasiswa berbicara.
"Baik." Yang Chen setuju.
Semua orang lalu mulai berada diposisi yang cocok dan bersiap untuk melakukan serangan.