Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu lagi, hanya kamu yang aku miliki saat ini. Hanya kamu yang bisa menjagaku dan menyayangi aku dengan tulus." ucap Kasih sudah tidak bisa lagi menahan air matanya.
Dengan perasaan sedih Kasih meraih tangan Abimanyu dan menggenggamnya dengan pelan.
"Bangunlah Bi. Kamu harus bisa melawan semua ujian kita ini." ucap Kasih seraya mengusap lembut punggung tangan Abimanyu dan mengecupnya dengan penuh perasaan.
Hampir satu jam Kasih masih duduk tak bergerak di samping Abimanyu, hingga Kasih merasakan pergerakan pelan jari Abimanyu.
Segera Kasih menegakkan punggungnya dan melihat ke arah wajah Abimanyu.
Kedua mata Abimanyu masih terpejam, Kasih mengusap kembali wajah Abimanyu agar segera membuka matanya.
"Abi, bukalah matamu? jangan seperti ini terus? aku jadi takut Abi?" ucap Kasih dengan penuh kecemasan menatap wajah Abimanyu dengan sangat lama.