..
..
..
Kini mahasiswa fakultas seni sedang melakukan kunjungan belajar di Gyeongbokgung palace. Mereka akan mempelajari benda peninggalan dari dinasti terakhir, yaitu dinasti Joseon. Semua berpencar sesuai kelompok mereka masing-masing.
"Hei Chanyeol! Kau mau kemana?"
Tanya Kyungsoo.
Kini Kai, Chanyeol, Chen, Baekhyun dan Kyungsoo berada di depan istana yang besar, namun tidak sebesar istana utama dan di halamannya terdapat taman yang indah.
Chanyeol yang ditanya Kyungsoo hanya menunjuk paviliun di depannya dengan dagunya.
"Aishh pabo! Apa kau tidak melihat peringatan itu? Lihat papan itu! No Enter!"
Tukas Kyungsoo sambil menunjuk papan kecil di teras sebuah paviliun dengan jari telunjuknya.
Semua mengikuti arah pandang Kyungsoo dan mengernyit.
"Kenapa ada larangan untuk masuk? Padahal kulihat ini adalah bangunan terindah dari bangunan lainnya"
Tanya Kai bingung.
"Tunggu dulu!"
Interupsi Chen, kemudian dengan cepat Chen membuka sebuah peta yang mereka dapatkan saat memasuki pintu istana ini.
Semua mulai mengerubungi Chen.
"Lihat ini! Kita berada di titik ini, sebentar..."
Semua memperhatikan apa yang dilakukan Chen.
"Omo! Ternyata ini adalah daerah di istana Gwanghwamun, dan lebih tepatnya kita berada di paviliun terlarang yakni paviliun milik sang putri pada masa dinasti Joseon"
Pekik Chen.
"Paviliun terlarang? Oh! Jadi benar cerita yang di bacakan Kyungie kemarin?"
Tanya Baekhyun.
Kyungsoo mengangguk, sedangkan Chanyeol dan Chen termangu.
Lain halnya dengan Jongin, dia memutar bola matanya bosan.
Ck, mereka mulai mengkhayal lagi..
Batin Jongin.
"Ya sudah, daripada kita akan mendapatkan masalah jika kita berada di sini, lebih baik kita ke tempat lain saja"
Ajak Kyungsoo dan di angguki oleh anggota kelompoknya.
Chanyeol menggandeng Baekhyun mulai memimpin langkah mereka diikuti Chen dan Kyungsoo.
Kai mendengus pada Chen yang tersenyum padanya dan dia yang berada di paling belakang.
"Aaarrrhggghhh...! Hiks.. hiks..."
Kai yang baru akan melangkahkan kakinya, tiba-tiba terhenti. Dia menoleh dan memandang aneh paviliun terlarang itu.
Apa aku salah dengar? Aku seperti mendengar teriakan juga tangisan... astaga! Apa paviliun itu angker?.. hiiii...
Batin Kai bergidik.
Jujur dia takut. Tapi entah kenapa dia merasa ada sesuatu di paviliun terlarang itu.
..
..
..
Di lain tempat, seorang putri dengan peluh dan keringat di seluruh tubuhnya kini tergolek tidak berdaya. Nafasnya terengah dan matanya terpejam. Dahinya berkerut karena menahan sakit dan lelah yang teramat.
Putri itu adalah putri Oh Sehun. Entah berada di mana dia, yang jelas dia di kelilingi oleh kegelapan dan hanya sendirian. Sudah sekitar 100 tahun lamanya dia menderita, terkurung, dan tersiksa.
Bunyi alunan melodi yang mengerikan mulai terdengar kembali.
Sontak Sehun kembali membuka matanya.
Tubuhnya seketika menggigil dan panas.
"AAARRGGHHH! HIKS... HENTIKANNNHHH... HIKS... SAKIIITTTHH... HIKS.... AAARHGGHH.... HENHH..TIHH...KANHH..."
Teriak Sehun merintih.
Setiap alunan musik berbunyi, dia akan merasa kesakitan bahkan beberapa bagian sisi tubuhnya berdarah karena seperti tergores, namun setelah musik berhenti, luka-luka Sehun akan menutup dengan sendirinya. Selalu seperti itu.
..
..
..
"KAI!"
Lama terpaku memandang bangunan indah di hadapannya, Kai tersentak karena teriakan Kyungsoo yang memanggilnya.
Kai menoleh, Chanyeol, Baekhyun, Chen dan Kyungsoo sudah melangkah jauh dari tempatnya berdiri.
"Kai! Ayo!"
Ajak Kyungsoo dengan senyum manisnya.
Untuk sesaat Kai tersenyum lembut melihat Kyungsoo, namun dia segera tersadar dan menggangguk.
"Ya! Kalian duluan saja, aku... ah, tali sepatuku lepas!"
Seru Kai beralasan.
Kai pura-pura berjongkok dan memeriksa tali sepatunya yang memang sebenarnya masih tersimpul dengan rapi. Dia melihat teman-temannya sudah melanjutkan perjalanan mereka kembali.
Kai berdiri lagi dan kembali menatap lekat paviliun terlarang. Dia merasa penasaran, seperti ada yang menarik perhatiannya agar dia mendekati bangunan itu.
Dengan pandangan yang lurus, Kai perlahan berjalan memasuki paviliun terlarang.
Derit pintu menyambut kedatangan Kai saat membuka pintu dengan corak rumit di sisinya.
Kai membulatkan matanya ketika 5 meter di depannya terdapat sebuah patung.
Kai mulai mendekati patung dan mengamati setiap tekstur patung tersebut. Patung itu berwarna hitam, tapi Kai berpikir patung seorang yeoja itu sangat cantik.
Kai tidak berhenti menatap dan menelisik di bagian wajah patung tersebut.
Seketika dada Kai terasa sesak dan merasakan gejolak aneh. Melihat wajah patung itu membuatnya merasakan sakit yang tertahan bahkan dia ingin sekali menangis, namun Kai tidak bisa.
Dengan hati-hati Kai mengulurkan tangannya untuk membelai wajah patung itu.
Deg
..
..
..
Sehun masih tidak sadarkan diri. Tiba-tiba dia membuka matanya perlahan saat dirasa cahaya mulai menyinarinya. Sehun meringis ketika dia berusaha menegakkan tubuhnya.
Sehun terperangah melihat cahaya itu.
..apa ini adalah hari kebebasanku?.. Tuhan? Inikah janjimu?..
Batin Sehun berharap.
Ajaib, Sehun seperti mendapat kekuatan entah darimana karena dia bisa berdiri walaupun sempat terhuyung, namun dia masih bisa tetap berdiri walaupun tidak tegak.
Cahaya semakin terang.
Sehun tersenyum dan memejamkan matanya merasakan kehangatan yang menenangkan menyentuh wajahnya.
Cup
Sehun membelakkan matanya terkejut.
..
..
..
Cup
Entah kenapa dan perintah dari siapa Kai mencium bibir patung sang putri. Matanya terpejam seakan dia menikmati dan menghayati setiap sentuhan bibirnya.
Saat memejamkan matanya, dia tidak sadar bahwa putung itu berubah perlahan menjadi sosok putri sebenarnya.
Sehun, sang putri itu membelakkan matanya melihat namja yang sedang menjamah bibirnya.
Airmata Sehun mulai menetes, melihat namja di depannya mengingatkannya pada Taemin karena sekilas namja itu mirip dengan Taemin. Namun namja ini berbeda, dia lebih tampan dan berkharisma dengan kulit tan nya.
Kai mengernyit ketika merasa asin menyapa bibir dan lidahnya. Perlahan dia membuka matanya, namun bibir mereka masih menempel.
Kai berjengit dan seketika melepaskan tautan bibirnya.
Kai dan Sehun saling memandang terkejut.
Bruk..
Kai dengan sigap menahan tubuh lemas Sehun yang tiba-tiba pingsan.
"Astaga! Siapa kau? Kenapa...astaga! Apa kau hantu? Kenapa bisa pingsan?"
Tanya Kai pada Sehun yang sedang tidak sadarkan diri di rengkuhannya.
Untuk sesaat, Kai terbius akan paras cantik, menawan, dan rupawan Sehun dibalik jubah hitamnya.
Tiba-tiba Kai oleng namun untung saja dia tidak sampai jatuh. Dia mengeratkan dekapannya. Dia panik karena tiba-tiba ada gempa.
"KAI! KAI! YAK!"
Teriak Baekhyun dan Chen.
Kai bersyukur saat gempanya sudah berhenti ketika mendengar suara Baekhyun dan Chen.
Chanyeol, Baekhyun, Chen dan Kyungsoo berlari menghampiri Kai yang sedang kesusahan memapah tubuh Sehun.
"Omo! Apa yang kau lakukan eoh? Sudah kubilang, kita tidak boleh memasuki tempat ini?"
Tanya Kyungsoo frustasi.
"Kai! Siapa yeoja ini? Kau? Hei, kita kesini untuk penelitian, bukan berkencan!"
Tuduh Chanyeol.
Kai melotot pada Chanyeol yang berbicara seenakjidatnya.
"Sudah-sudah! Lebih baik kita bawa yeoja ini keluar. Atau kita akan ketahuan, karena kita telah melanggar aturan"
Semua menyetujui solusi yang Baekhyun katakan.
Kai menggendong Sehun dan membawanya keluar.
..
..
..
"Ada apa ini?"
Tanya sang raja iblis yang berdiri terkejut karena tiba-tiba terjadi getaran cukup besar di istananya.
"Ayahanda! Apa yang terjadi?"
Tanya sang pangeran iblis.
Tiba-tiba, gempa berhenti membuat penghuni istana menghela nafas lega.
Sang raja dan pangeran duduk kembali di singgasananya.
Mereka mengernyit ketika kepala penjaga keamanan istananya masuk menghadap sang raja dengan raut wajah gelisah, langkahnya pun terkesan terburu-buru.
"Yang mulia"
Sang kepala keamanan istana membungkuk pada sang raja dan pangeran.
"Ada apa? Kenapa kau terlihat ketakutan?"
Tanya sang raja iblis.
Kepala keamanan istana menunduk dan langsung berlutut.
"Maafkan hamba"
Seru sang kepala keamanan istana.
"Jangan membuat kesabaranku habis, berbicaralah sekarang juga!"
Desak sang raja.
"Putri Oh Sehun telah bebas"
Jawab sang kepala keamanan istana lirih.
"APA?!! BAGAIMANA BISA?"
Teriak marah sang raja.
Sang pangeran pun sangat terkejut.
"Maafkan hamba yang mulia! Jika seperti itu, berarti putri Oh telah menemukan cinta sejatinya. Kita bisa saja menangkapnya kembali, tapi kita tidak bisa mengutuknya kembali. Dulu, kita bisa mengutuk putri karena memang sang putri telah melakukan penghianatan pada kita agar dulu dia bebas dari kita. Namun sekarang akan sulit bagi kita jika mereka bersama. Akan sangat sulit untuk kita melakukan tipu daya jika cinta mereka benar-benar kuat"
Jelas sang penasehat kerajaan.
Sang raja iblis menggeram marah.
"Putraku? Apa kau masih tertarik pada putri itu?"
Sang pangeran mengangguk antusias.
"Tentu saja, jika pangeran menginginkannya maka pangeran harus benar-benar mendapatkannya. Perkawinan antara iblis dan manusia biasa memang akan melahirkan bayi setengah iblis yang lemah bahkan di anggap sebagai aib. Namun sejak awal kita sudah melihat bahwa sang putri berbeda. Dan kini sang putri memang suci, namun ada bagian dari kita yang tertanam di jiwanya. Jika pangeran bisa menikahinya, maka pangeran akan memiliki keturunan terkuat. Iblis lain boleh saja menganggap putri Oh adalah manusia biasa, tapi dengan campur tangan kita dan juga kehendak sang pencipta, putri Sehun seharusnya sudah mati. Namun, putri malah masih muda dan cantik walaupun usianya sudah ratusan tahun"
Jelas penasehat istana.
Pangeran iblis menatap berbinar sang penasihat istana.
"Baiklah. Cari dia dan masukkan dia ke dalam lubang hitam yang paling dalam agar dia tidak bisa kembali. Setelah itu, maka putri akan menjadi bagian dari kita. Itu yang kau inginkan bukan, pangeran Jeon Jungkook?"
Sang pangeran mengangguk patuh dan menyeringai.
"Baik ayahanda"
..
..
..
"Dia belum sadar?"
Tanya Kai acuh sambil menyandarkan punggungnya pada jendela kamar.
Setelah insiden kemarin, Kai dan sahabatnya akhirnya membawa Sehun ke rumah yang mereka tempati. Lebih tepatnya itu adalah rumah Kai. Itu adalah hadiah ulang tahun orangtuanya, karena orangtua serta saudaranya tinggal terpisah dan dia juga harus kuliah, sehingga Kai memutuskan untuk tinggal di rumahnya sendiri. Karena sendirian, akhirnya dia mengajak ke empat sahabatnya untuk tinggal di rumahnya. Kebetulan mereka satu universitas dan satu fakultas.
Rumah Kai cukup besar, terdapat 3 kamar di lantai bawah, satu kamar ditempati oleh Chanyeol dan Chen, lalu kamar tamu, serta kamar pelayan. Kemudian di lantai atas, terdapat 3 kamar juga, kamar Kai yang berada di tengah-tengah lebih besar dari dua kamar lainnya. Baekhyun dan Kyungsoo menempati satu kamar, karena mereka tidak mau tidur sendirian, walaupun masih ada satu kamar yang kosong.
Dan kini kamar kosong itu ditempati oleh Sehun yang masih tidak sadarkan diri.
Mengapa mereka memutuskan membawa Sehun ke tempat tinggal mereka? ah tidak. Itu lebih tepatnya usul dari Baekhyun dan Kyungsoo.
Jika mereka melaporkan pada pihak penjaga istana, maka justru mereka akan terkena hukuman karena mereka telah melanggar aturan. Selain itu, seharusnya di bangunan itu ada sebuah patung yang diyakini adalah patung sang putri, namun mereka terkejut saat mereka mendengar cerita singkat Kai dan patung itu sudah menghilang. Jika mereka mengaku yang sebenarnya, maka mereka bisa di penjara karena telah dianggap menghilangkan salah satu situs benda bersejarah.
Maka dari itu, akhirnya dengan terpaksa mereka diam-diam membawa pulang Sehun.
"Apa aku bermimpi? Ternyata ini bukan dongeng seperti dugaan Kai. Bahkan Kai sendiri yang melakukannya"
Suara Chanyeol memecah keheningan.
Kyungsoo dan Baekhyun yang duduk di sisi Sehun menatap Kai.
"Sudah kukatakan berulangkali, aku tidak sengaja. Aku hanya mengikuti naluriku saja, dan aku tidak tahu jika akhirnya akan seperti ini"
Jelas Kai tidak terima.
"Dia benar-benar putri Oh Sehun? Astaga! Kai! Hei! Apa kalian sadar? Jika benar, maka Kai adalah cinta sejatinya"
Seru Baekhyun.
Chen tertawa.
"Hahaha. Benar-benar seperti di negeri dongeng. Aku baru sadar, aku memiliki sahabat seorang pangeran tidak berkuda putih"
Chanyeol dan Baekhyun tertawa menanggapi penuturan Chen.
Kai hanya mendengus.
Chen kembali menoleh pada Sehun dan membelakkan matanya ketika melihat pergerakan kecil di tangan Sehun.
"Teman-teman! Snow white sudah sadar!"
Kai, Chanyeol, dan Chen mendekati Sehun yang sudah ada Baekhyun dan Kyungsoo di sisinya.
Perlahan Sehun membuka matanya. Dia mengerjab untuk membiasakan cahaya lampu yang masuk pada retina mata indahnya.
Sehun melenguh kecil dan menatap sekitar bingung. Rasanya seperti sudah terlalu lama dia tertidur.
Sehun menatap satu persatu orang yang mengelilinginya dan tatapannya berhenti pada namja yang telah menciumnya, namja yang telah membebaskannya.
"Taemin..."
Gumam lirih Sehun.
Tbc