..
..
..
"Taemin..."
Gumam lirih Sehun.
Semua yang mendengarnya hanya mengernyit bingung dan menatap Kai.
"Apa? Kenapa kalian menatapku seperti itu?"
Tanya Kai yang kini menjadi objek tatapan para sahabatnya.
Kyungsoo kembali memandang Sehun.
"Kau tidak apa-apa? Dia bukan Taemin, tapi Jongin dan kita semua memanggilnya Kai. Dia yang menolongmu, dan kami membawamu ke rumah Kai. Siapa namamu?"
Jelas Kyungsoo lembut.
Sehun hanya mengerjab bingung.
Kyungsoo dan Baekhyun membantu Sehun agar duduk bersandar pada kepala ranjang.
"Snow white! Hai! Perkenalkan, aku Chen dan dia Kyungie kekasihku"
Sehun menoleh pada Chen lalu mengalihkan pandangannya pada Kyungsoo.
"Aku Do Kyungsoo"
Sehun mengangguk. Dia mengerti jika yeoja yang baru saja berkata lembut padanya bernama Kyungsoo.
Kai mengalihkan perhatiannya pada Chen.
"Tadi kau memanggilnya apa? Snow white? YAK! Chen, jangan membuatnya semakin bingung. Lihat dia, namanya sendiri saja dia lupa, apalagi kau memanggilnya snow white?"
Protes Kai.
"Huh! Kai! Justru karena aku tidak tahu namanya, maka dari itu aku memanggilnya snow white. Lagipula dia pantas, dia cantik, dan kulitnya putih seperti salju. Dan satu lagi, dia juga terbangun setelah kau menciumnya. Seperti cerita snow white. Memangnya kau! Snow black!"
Maki Chen pada Kai.
Baekhyun dan Chanyeol tertawa.
"YAK!"
Kai menatap tajam Chen.
"Sudahlah Chenie, jangan menggoda Kai terus. Kau lebih tua darinya, jangan kekanakan. Lagipula mana ada salju berwarna hitam eoh?"
Ujar Kyungsoo mengingatkan.
Chen tadinya tersenyum, namun kemudian dia pura-pura merengut karena kekasihnya membela sahabatnya yang termuda.
Sedangkan Kai tersenyum remeh pada Chen. Kyungsoo membelanya. Emosinya luntur seketika.
Sehun terus memperhatikan interaksi antara Kai, Chen, dan Kyungsoo. Mereka sangat ramai, namun terasa menyenangkan.
"Apa kalian lupa? Dalam cerita itu, jika dia memang sang putri maka berarti dia bernama Oh Sehun"
Sehun menoleh pada Baekhyun.
"Kau Oh Sehun kan? Oh aku benar-benar tidak percaya. Semua di luar dugaan. Mm, aku Byun Baekhyun dan dia kekasihku, Park Chanyeol"
Baekhyun menunjuk namja yang paling tinggi dan sedang tersenyum padanya dan Sehun.
Sehun mengangguk.
"Ya aku Oh Sehun. Tapi apa maksudmu? Cerita? Cerita apa?"
Tanya Sehun meminta penjelasan.
Kai menghembuskan nafasnya lega dan dia beranjak duduk di sofa di ikuti oleh Chanyeol. Chen duduk di tepi ranjang.
"Ini. Ini adalah buku sejarah tentang jaman dinasti Joseon. Tapi selain itu, di buku ini ada tambahan cerita mengenai seorang putri yang di kutuk oleh raja iblis dan kutukan itu akan hilang jika cinta sejatinya menolongnya"
Jelas Kyungsoo sambil memamerkan buku tebal pada Sehun.
"Dan apa kau tahu? Cinta sejatimu adalah dia... Kai!"
Tunjuk Baekhyun tersenyum.
Sehun menatap Kai.
Kai berdecak.
"Cinta sejati apanya? Itu hanya kebetulan. Bahkan aku belum pernah bertemu dengannya"
Ujar Kai tidak terima.
Sehun sedikit kecewa mendengar penolakan Kai. Tapi dia tidak harus marah dan tidak perlu menuntut Kai. Seharusnya dia bersyukur, kini dia sudah terbebas. Dan biarkanlah waktu yang menentukan cinta sejati mereka.
"Terimakasih"
Ucap Sehun.
Chen tertawa.
"Hei snow white! Tidak perlu kaku seperti itu. Aku ingatkan ya, sekarang ini tidak sama seperti masa seabad yang lalu. Sekarang sudah modern. Mulai sekarang kau akan jadi teman kami, dan tinggallah bersama kami"
Kai lagi-lagi menatap nyalang Chen. Sebenarnya ini rumah siapa. Pikir Kai.
Sehun hanya tersenyum, tapi wajahnya datar seketika ketika melihat Kai yang sepertinya tidak terima.
"Kai, bolehkan? Lagipula, Sehun belum terbiasa dengan suasana kehidupan di masa sekarang. Dia juga tidak memiliki seseorang yang dia kenal di masa sekarang"
Kyungsoo menatap memohon pada Kai.
Sehun mengerutkan dahinya. Dia terkejut karena Kai langsung menganggukkan kepalanya hanya karena mendengar permintaan Kyungsoo. Memang benar, Kyungsoo sangat lembut dan baik, mungkin itu yang membuat Kai luluh.
"Yeeyy! Aku senang sekali! Kita mendapat teman baru. Dan omo! Kau sangat cantik, aku tidak sabar melihat reaksi semua orang bahwa putri dari masa Joseon tinggal bersama kita"
Pekik Baekhyun senang.
"Itu mudah ditebak Baek. Tentu saja orang-orang akan menganggapmu gila"
Jawab Kai.
"Hahaha. Itu benar Baek! Kau gila. Hahaha"
Chen tertawa nista.
Sehun tersenyum, namja yang memanggilnya snow white itu suka sekali tertawa.
"YAK! Yeolie! Mereka mengejekku"
Rengek Baekhyun kesal.
Tuk
"Auuu... ini sakit Park Dobi!"
Pekik Chen sambil mengusap kepalanya karena Chanyeol baru saja melemparkan sebuah majalah pada Chen.
"Kau yang gila, bukanlah Baekkie"
Ujar Chanyeol.
"YAK! Kenapa kau tidak memukul Kai juga! Dia duluan yang mengatai kekasihmu itu gila"
Protes Chen kesal.
Kai tersenyum kecil.
"Itu karena kau yang menertawakan aku Chen!"
Sanggah Baekhyun.
"Aishhh sudah-sudah! Apa kalian tidak lelah berteriak terus seperti itu? Sebaiknya kita istirahat. Oya Sehun, lebih baik kau mandi. Kamar mandinya di sana. Oya, lalu... pakaian?"
Kyungsoo menatap tanya Baekhyun.
"Tidak mungkin Kyungie. Pakaian kita tidak akan muat, meskipun muat tapi akan terlalu pendek. Kau tidak lihat Sehun itu tinggi?"
Baekhyun menggeleng.
"Chanyeol?"
Usul Kyungsoo kemudian.
"No! Aku tidak mau! Katakan saja aku posesif, lagipula kekasihku terlalu besar, pasti pakaiannya juga akan kebesaran untuk Sehunnie. Chen saja!"
Baekhyun menolak tegas.
Kyungsoo sweatdrop.
"Chenie sama seperti kita Baekkie"
Chen tersenyum konyol. Postur tubuhnya memang tidak jauh berbeda dengan Baekhyun dan Kyungsoo.
"Apa kalian melupakan sesuatu?"
Tanya Chanyeol.
Semua menyadari pertanyaan ambigu Chanyeol. Dan akhirnya lagi-lagi mereka mengalihkan pandangannya pada Kai.
"Apa? Kenapa kalian melihaku seperti itu lagi?"
Kai menaikkan kedua alisnya heran karena kini semua pandangan tertuju pada dirinya.
"Jangan pura-pura tidak tahu Kai! Kau tahu apa yang sedang kita bicarakan"
Ujar Chanyeol.
"A..apa? Sepertinya a..aku merasa firasat buruk melihat kalian seperti ini. Aku tahu apa yang kalian bahas, tapi apa hubungannya denganku?"
Gagap Kai.
"Ukuran tubuh snow white tidak jauh berbeda denganmu Kai"
Jawab Chen sekenanya.
Mata Kai melebar.
"Tidak! Aku namja dan dia yeoja, tidak! Biar dia beli saja pakaian yang dia inginkan"
Lagi-lagi Kai mengelak.
"Aishh! Apa salahnya Kai? Lagipula dia harus mengganti pakaiannya sekarang"
Kesal Baekhyun.
Sehun hanya tersenyum tipis.
"Kai, apa tidak bisa walau hanya kaus atau piama. Pakaianmu itu banyak kan Kai? Satu potong pakaian tidak akan membuatmu miskin. Lagipula ini sudah malam, besok baru kita bisa jalan. Untung saja besok kita tidak ada kelas, jadi kita bisa pergi bersama dan mengajak Sehun membeli pakaian untuknya."
Bujuk Kyungsoo.
"Bagaimana Kai? Ayolah, kita lelah, dan kita butuh istirahat. Jangan terlalu lama berpikir. Dengarkan kekasihku otte?"
Tanya Chen.
Kai sempat mencebik Chen sekilas, kemudian dia menghela nafasnya lalu mengangguk.
"Nah! Seperti itu Kai! Kau memang sahabatku yang terbaik! Mmm... besok berarti kita belanja? Yeeyyy! Kai? Apa tidak sekalian kau traktir kami eoh?"
Baekhyun tersenyum modus pada Kai.
Kai mendengus.
"Minta saja pada kekasih tiangmu itu Baek!"
Ujar Kai tidak peduli.
Chanyeol melotot pada Kai.
Baekhyun berdecak.
"Dasar hitam peliiittt!"
Kai berdiri.
"Baru saja kau mengatakan aku sahabatmu yang terbaik Baek. Jangan lupakan itu"
Lalu Kai melenggang pergi.
Sedangkan Sehun benar-benar terpukau akan sosok Kyungsoo. Sehun adalah seorang putri, tapi kenapa Kai lebih tunduk pada Kyungsoo? Sebenarnya apa yang ada di dalam diri Kyungsoo yang tidak Sehun miliki, itulah pikiran dan pertanyaan yang berada di kepalanya.
Sehun juga berpikir, walaupun dia sering melihat Kai dan Chen yang selalu bertengkar, namun di mata mereka tidak ada kebencian samasekali. Hanya ada kasih sayang dan pertengkaran biasa.
Baru kali ini dia melihat sebuah pertemanan yang luar biasa. Selalu mendukung satu sama lain. Tidak ada pikiran untuk saling berkhianat. Bahkan pertemanan mereka, lebih dari satu orang.
Sedangkan dirinya, hanya Taemin. Teman, kakak, pengawal, dan penjaganya. Bahkan orang tua dan kakak kandungnya sama sekali tidak bisa bertahan sampai akhir.
..
..
..
"Pergilah!"
Seorang namja tampan mendorong seorang yeoja berpakaian seksi dan mengusirnya.
Sang yeoja seksi itu mencebik sekilas lalu langsung pergi.
Sedangkan sang namja, Jungkook namanya hanya menampakkan senyum miringnya. Indra penglihatan nya menyapu ruangan yang sedang di tempatinya. Ruangan penuh hingar bingar dan banyak manusia baik namja maupun yeoja berada di dalamnya.
Lampu disko dan musik dj mengiringi para manusia yang menari di tengah ruangan. Tempat bagi mereka membuang penat mereka, memuaskan nafsu dan hasrat mereka, atau hanya sekedar berkumpul dengan teman-teman mereka.
Jungkook senang dengan keadaan sekarang, semua orang-orang itu akan meramaikan nerakanya.
"Oh hai pangeran Jungkook! aku benar-benar puas di tempat ini. Aku kenyang sekali"
Seorang namja mendekati Jungkook yang sedang duduk di salah satu bar dengan segelas vodka di tangannya.
"Jangan memanggilku pangeran saat kita berada di dunia manusia Park Jimin!"
Jungkook mendeathglare Jimin.
Jimin hanya tersenyum manis.
"Hm, sepertinya kekasihmu sedang dalam suasana hati yang buruk Jim"
Jungkook melirik yeoja pucat bermuka datar yang berdiri di sebelah Jimin.
Jimin menoleh lalu merangkul pinggul yeoja pucat itu.
"Hei Yoongi baby, apa kau masih cemburu hm? Astaga! Aku hanya ingin menuntaskan rasa laparku, jangan murung seperti itu baby"
Rayu Jimin.
Yoongi membuang nafasnya kasar lalu melipat tangannya di depan dadanya.
"Kau memang selalu lapar jika melihat manusia-manusia seksi itu Park Jimin. Untung saja kau benar-benar lapar, jika tidak aku pasti akan membunuh jalang itu sekalian dirimu juga Jimin"
Gertak Yoongi tajam.
Jimin mencium sekilas pipi Yoongi.
"Kau romantis sekali baby, aku tidak tahu, betapa kau mencintai diriku, dan percayalah baby, aku sangat sangat sangat mencintaimu Min Yo...oh tidak lagi, tapi Park Yoongi"
Yoongi mendengus.
Jungkook berdecak dan hanya menggelengkan kepalanya.
"Kook, kapan kau akan menemuinya?"
Tanya Jimin.
Jungkook lagi-lagi tersenyum dan menatap orang-orang yang sedang menari.
"Tidak akan lama lagi"
Jawab Jungkook singkat.
Jimin hanya menganggukkan kepalanya.
"Tapi Kook, sepertinya kita harus hati-hati. Bukan hanya kita yang mengelilinginya, tapi mereka juga ada"
Ujar Yoongi mengingatkan.
"Mereka memang selalu mencampuri urusan kita, biarkan saja mereka. Kali ini aku pasti bisa mendapatkannya"
Jungkook menimpali dan menyesap vodkanya.
..
..
..
At morning..
Ceklek
"Sehunnie..!"
Panggil Baekhyun.
Pagi ini, Baekhyun ingin mengajak Sehun sarapan bersama.
"Sehun!"
Baekhyun mulai panik karena tidak menemukan Sehun di ranjang, bahkan di kamar mandinya.
Dia lebih terkejut ketika melihat jam weker yang kini sudah tergeletak di lantai dan berantakan.
"Sehun!"
Teriak Baekhyun lebih keras.
"Ada apa Baek?"
Tanya Kyungsoo yang baru saja memasuki kamar Sehun dan menatap khawatir Baekhyun.
Chanyeol, Chen dan Kai juga ikut menyusul Baekhyun karena mereka mendengar teriakan Baekhyun.
"Ada apa Baekkie?"
Tanya Chanyeol.
"Sehun... Sehun.. Sehun tidak ada!"
"APA!??"
Koor Chanyeol, Kyungsoo, Chen dan Kai bersamaan.
"Kemana si pucat itu? Aku sama sekali tidak melihatnya keluar kamar"
Tanya Kai dengan nada khawatir.
Mereka mulai berpencar lagi di kamar Sehun, siapa tahu Sehun jatuh pingsan lagi.
"Astaga!"
Kai berdiri mendongak terperangah.
Teman-temannya yang mendengar suara Kai mulai mendekati Kai dan ikut mendongak.
Sontak mereka terkejut. Sehun tertidur di atas lemari.
"YAK! Snow white! Apa yang kau lakukan di atas sana eoh?"
Tanya Chen setengah berteriak.
Sehun yang merasa terganggu tidurnya, dia mulai membuka matanya dan terduduk. Sehun menatap teman-teman barunya datar.
"Sehunnie? Kenapa kau bisa berada di atas lemari eoh? Ayo turun Hunnie!"
Bujuk Kyungsoo.
Sehun menggelengkan kepalanya.
"YAK! Pucat! Cepat turun! Jangan menyusahkan kami! Kau menyita waktu sarapan kami"
Omel Kai.
Mendengar Kai yang ketus, Sehun menundukkan kepalanya dan mengerucutkan bibirnya.
"Kai! Jangan kasar seperti itu! Lihat, dia takut padamu"
Ujar Baekhyun menyalahkan Kai.
"Sehun? Kau kenapa? Ayo sekarang turunlah, kau membuat kami khawatir."
Tanya Chanyeol.
Sehun menggelengkan kepalanya.
"Tidak. Aku tidak mau turun. Mereka ada disini"
Jawab Sehun menolak.
"Siapa Hunnie? Tidak ada siapapun kecuali kami di sini"
Tanya Kyungsoo lembut.
"Itu...itu... tadi ..tadi.. dia berbunyi. Aku takut. Aku takut sekali. Itu iblis. Tapi untung saja aku tidak merasakan sakit ketika benda itu mengeluarkan suaranya, mungkin karena ini di rumah kalian, jadi aku tidak tersiksa lagi. Tapi aku tetap saja takut"
Sehun menunjuk jam weker yang sudah tergeletak di lantai kamarnya.
"Itu hanya jam, snow white. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan"
Kata Chen menenangkan.
"Itu benar Sehun ah, kau aman bersama kami. Kau adalah teman kami, dan kami akan menjagamu. Sekarang turunlah"
Chanyeol hendak melangkah untuk membantu Chanyeol.
Melihat itu, tiba-tiba Kai langsung melangkah mendahului Chanyeol untuk membantu Sehun turun dari atas lemari.
"Aaaaaa..."
Semua terkejut ketika melihat Sehun yang hampir jatuh, namun untungnya ada Jongin yang menangkap dirinya.
Sehun memeluk leher Kai erat. Dan kini Sehun dan Kai saling bertukar pandang dan mengabaikan orang di sekitarnya.
"Ehemm..."
Chanyeol berpura-pura berdeham, membuat Sehun dan Kai sadar seketika dari dunia khayalan mereka dan melepaskan satu sama lain. Kini mereka salah tingkah.
"Katanya kau lapar Kai? Ayo kita sarapan bersama saja!"
Tanya Chen.
Kai berdeham sekilas dan mengangguk.
"Baiklah, ayo kita sarapan bersama. Oh ya pucat! Setelah makan, bersihkan dirimu dan bersiaplah. Kyungie dan Baekkie akan membantumu. Untuk sementara kau boleh memakai pakaianku. Lalu kita akan ke pusat perbelanjaan untuk membeli segala keperluan untukmu"
Jelas Kai.
Sehun hanya mengangguk.
Setelah itu Kai, Chanyeol dan Chen melangkah keluar dari kamarnya.
"Huwaaa! Aku tidak sabar lagi! Hari ini kita akan belanja sepuasnya"
Seru Baekhyun girang.
Kyungsoo hanya menggelengkan kepalanya.
..
..
..
Setelah sarapan, seperti apa yang telah Kai katakan, kini Sehun, Baekhyun dan Kyungsoo sedang berada di kamar Kai untuk memilih pakaian yang akan dikenakan Sehun saat ke pusat perbelanjaan.
"Astaga! Kenapa semuanya rata-rata berwarna hitam? Sudah hitam makin hitam saja"
Cibir Baekhyun mengejek sambil mengobrak-abrik isi lemari Kai.
Kyungsoo mendengus.
"Apa yang salah? Dia namja, tidak mungkin bukan, jika Kai memakai warna pink strawberry sepertimu?"
Jawab Kyungsoo sekenanya.
"Tapi aku seorang yeoja, jadi sah-sah saja kalau aku memakai warna pink"
Tukas Baekhyun.
Ceklek
Kyungsoo dan Baekhyun mengalihkan pandangannya pada Sehun yang baru saja keluar dari kamar mandi. Mereka terpukau melihat Sehun tampil beda.
Dengan celana jeans dengan motif robek di bagian lutut dan dipadukan dengan kaos polos v neck warna hitam. Terkesan tomboy namun tidak menghilangkan kesan cantik dan elegan seorang Sehun.
"Bagaimana? Mmm.. apa tidak ada yang lain lagi selain ini? Apa tidak terlalu ketat? Aku merasa kakiku seperti terkubur dan sesak"
Tanya Sehun ragu-ragu, sambil memandang jeans nya.
"Tidak Sehunnie! Percayalah, kau sangat cantik. Aku tidak menduga pakaian Kai akan cocok denganmu"
Jawab Baekhyun menggelengkan kepalanya.
Sehun awalnya ragu karena merasa aneh dengan apa yang dia kenakan, namun melihat Baekhyun dan Kyungsoo yang tersenyum dan menganggukkan kepalanya, akhirnya dia setuju-setuju saja.
"Oya Hunnie, pakai jaket ini"
Sehun menurut saja ketika Baekhyun memakaikannya jaket pada tubuhnya.
"Terimakasih Baekkie, Kyungie"
Ucap tulus Sehun.
"Sama-sama Hunnie. Hahaha"
Balas Baekhyun sambil mencubit pelan hidung mancung Sehun, membuat Sehun mengaduh lirih. Kemudian mereka tertawa.
..
..
..
Kini 3 pasang manusia sudah berada di pusat perbelanjaan. Tepatnya di toko pakaian.
Kai berkali-kali berdecak dan menatap risih pada Sehun yang terus menempelinya.
Selama perjalanan, Sehun terus saja merasa terkejut maupun ketakutan karena hal-hal sepele.
Ketika Kai bertanya mengapa Sehun selalu di dekatnya, Sehun akan menjawab bahwa Kai adalah penjaganya dan dia merasa aman jika di dekat Kai.
"Astaga! Pucat! Kau ikuti saja Baekhyun dan Kyungsoo! Aku akan bersama dengan Chanyeol dan Chen. Jangan menarik jaketku terus!"
Protes Kai.
Sehun tetap bergeming membuat yang lainnya tertawa karena melihat wajah frustasi Kai.
"Sehun..."
Desis Kai.
Sehun menggelengkan kepalanya.
"Tidak. Tidak. Tidak! Aku merasa seperti ada yang mengawasiku, jadi aku ingin kau tetap bersamaku"
"Itu mungkin hanya perasaanmu saja Hunnie. Di sini banyak sekali orang, sehingga kau merasa ada yang mengawasimu"
Kyungsoo tersenyum menasihati.
"Dengarkan itu! Kau percaya diri sekali. Bahkan mereka sama sekali tidak mengenalimu, bagaimana kau bisa mengatakan bahwa kau sedang di untit pucat? Dasar putri dongeng!"
Ketus Kai.
Sehun merengut.
"Aku tidak mau tahu. Kau harus menjagaku"
"Sudahlah Kai, terima saja. Untung-untung kau tidak jadi obat nyamuk buat kami"
Chanyeol tersenyum mengejek.
Kai menatap nyalang Chanyeol dan Chen yang sedang tertawa konyol sambil merangkul pasangan mereka masing-masing.
..
..
..
"Sehunnie, lihat ini. Sepertinya ini cocok untukmu?"
Sehun dan Kai menoleh pada Baekhyun dan Kyungsoo yang sedang menunjukkan sebuah kaos dan celana jeans.
Kai melihat dan menimang-nimang pakaian yang di tunjukkan Baekhyun dan Kyungsoo.
Sehun terdiam sejenak lalu menggelengkan kepalanya.
"Tidak Baekhyun. Aku merasa aneh sebenarnya memakai pakaian seperti itu. Tapi aku mau yang itu"
Kai, Baekhyun, dan Kyungsoo mengalihkan pandangannya ke arah toko seberang yang ditunjukkan oleh Sehun.
"Aku mau pakaian yang berwarna putih itu. Sangat indah. Di istana, pakaianku modelnya sama seperti itu. Tapi terdapat atasan berlengan panjang. (Maksud Sehun itu Hanbok)."
Jelas Sehun.
"YAK! Pucat! Apa kau mau menikah setiap hari jika kau ingin setiap harinya memakai gaun itu hah?"
Protes Kai tidak sabar.
Kyungsoo dan Baekhyun menepuk dahinya pelan melihat tingkah lucu Sehun.
Ternyata yang di maksud Sehun adalah gaun pengantin yang terpajang di balik kaca toko seberang.
Tidak jauh dari mereka, Chanyeol dan Chen malah tertawa keras.
"Astaga Kai! Mungkin dia mau menikah denganmu. Hahaha"
Ujar Chen.
"Hahaha. Ayolah Kai, kau berjanji akan membelikan apapun kebutuhannya hari ini, jadi belikan saja gaun pengantin itu, siapa tahu itu berguna untuk pernikahan kalian nanti. Jadi kau tidak menjomblo lagi"
Ejek Chanyeol.
"Diam kalian!"
Teriak Kai kesal.
..
..
..
Dua jam sudah mereka membeli banyak barang. Termasuk Sehun, dia pun sudah membeli barang-barang kebutuhannya yang kini sudah tersimpan dalam beberapa paperbag yang di bawa oleh Kai.
Awalnya Kai protes, Kai sudah berbaik hati membayarnya, namun Sehun malah tidak mau membawanya dan beralasan saat dia jadi putri di istana, Sehun samasekali tidak dibiarkan membawa barang yang berat-berat, sehingga alhasil Kailah yang harus rela membawakannya.
Sehun menghentikan langkahnya dan Kai masih mengikuti Sehun, namun dia tidak peduli apa yang Sehun lakukan. Tugasnya hanya menjaga, membawa barang Sehun, dan juga membayarnya. Kai sedang asik dengan ponselnya.
Sehun menatap sendu pada dua patung manekin lengkap dengan pakaiannya model kasual.
Melihat manekin itu, Sehun tercekat dan ingatannya kembali pada apa yang menimpa dirinya. Ketika dia di kutuk menjadi patung dan jiwanya di siksa seperti di neraka selama puluhan tahun.
"Sehunnie? Ya Tuhan! Apa yang terjadi eoh?"
Tanya Baekhyun panik.
Baekhyun dan Kyungsoo segera menghampiri Sehun yang tiba-tiba menangis dalam diam sambil memperhatikan manekin di hadapannya.
Chanyeol dan Chen pun mengikuti kekasih mereka.
Kai menoleh dan mengernyit.
"Ada apa?"
Tanya Kai polos.
"Ada apa?! Seharusnya kami yang bertanya Kai? Apa yang kau lakukan pada Sehun?"
Tanya Baekhyun menuntut.
"Aku? Kenapa aku? Aku tidak melakukan apapun padanya."
Jawab Kai.
"Sehun ada apa?"
Tanya Kyungsoo.
"Hiks.. dia... dia.."
Sehun menunjuk kedua manekin di hadapannya.
"Tolong mereka. Mereka pasti sangat tersiksa. Aku sangat tahu bagaimana rasanya seperti di neraka. Taemin.."
Sehun menoleh pada Kai.
"YAK! Sudah kukatakan ratusan kali, aku bukan Taemin"
Protes Kai.
"Hiks, ck hitam! Aku mau, kau menolong mereka. Lakukan apa yang kau lakukan seperti padaku. Kasihan mereka"
Perintah Sehun dengan kesal.
"Ppffttt...."
Chanyeol dan Chen menahan tawanya mati-matian. Hampir saja tawa mereka meledak jika saja tidak mendapat delikan dari kekasih tercinta mereka plus pelototan membunuh dari Kai.
Kai menghela nafasnya kasar. Dia tidak boleh meledak di tempat umum walaupun urat kesabarannya hampir putus karena Sehun.
Cup
Semua melebarkan matanya melihat Kai mengecup bibir Sehun, termasuk Sehun.
"Daripada aku harus mencium patung yang keras dan pahit itu, lebih baik aku memakan bibirmu yang lembut dan manis itu. Sudahlah, aku lapar, ayo pergi"
Jelas Kai lalu segera menarik Sehun pergi.
Setelah Kai dan Sehun pergi, Baekhyun, Chanyeol, Kyungsoo dan Chen masih membeku di tempatnya.
"Apa dia benar-benar Kai, teman kita?"
Tanya Chen cengo.
"Tentu saja, Kai teman kita. Sahabat terbaik kalian yang sama-sama mesum seperti kalian. Ayo Kyungie"
Jawab Baekhyun ketus lalu menarik Kyungsoo pergi menyusul Kai dan Sehun.
"Hei! Tunggu aku baby!"
Teriak Chanyeol.
Kemudian Chanyeol dan Chen juga beranjak dari tempat itu.
"Kau masih cantik seperti seratus tahun lalu putri, sabarlah sebentar lagi, aku akan menjemputmu permaisuriku"
Gumam seorang namja tampan dengan gigi kelinci yang membuatnya semakin manis di balik dinding sebuah toko.
..
..
..
Tbc....