(POV Ota)
Hujan di luar benar-benar deras saat aku mengambil beberapa buah kentang di toko swalayan bernama Raspberry Market. Selain kentang, aku juga memasukan bahan masakan lain seperti minyak zaitun, cabe bubuk, dan saus tartar ke dalam kantong keranjang yang sedang aku tenteng.
Setelah daftar belanjaanku tercoret semua, aku mendatangi kasir untuk segera membayar.
Suara hujan semakin mengeras setelah aku membuka pintu keluar toko ini. Hembusan angin dan cipratan air bersatu padu menciptakan suasana basah sekaligus berisik. Kamu tahulah bagaimana kondisinya.
Saat berbelok ke kiri, aku melihat seorang murid perempuan bergetar kedinginan di depan toko swalayan ini. Dia masih memakai seragam, memeluk tasnya sendiri sembari menghindari cipratan air.
Gadis yang sedang kesusahan ini bernama Lullin.
"Lullin, sedang apa di sini?" tanyaku, memandang gadis berambut pendek dengan dua jepit rambut berwarna hitam.