Airmata Viona mengalir deras mendengar perkataan suaminya, ia benar-benar tak percaya kalau bangunan berlantai 10 yang ada di hadapannya saat ini Fernando siapkan untuk anak yang kini bahkan tak bisa ia peluk."Maafkan aku babe, aku bukan bermaksud ingin membuatmu menangis. Aku benar-benar sudah mencoba untuk tidak mengatakan hal ini padamu, tapi semakin lama aku menahannya semakin sakit juga aku mengingat peristiwa mengenaskan itu," ucap Fernando pelan mencoba menenangkan Viona yang menangis tanpa suara."Walaupun perusahaan ini tidak jatuh ke tangan anak pertama kita namun aku yakin adik-adiknya kelak pasti bisa memimpin perusahaan ini jauh lebih baik daripada aku, jadi kau tak usah sedih lagi babe. Karena percayalah anak pertama kita pasti sudah sangat bahagia di surga bersama Tuhan," bisik Fernando lembut menambahkan perkataannya yang sebelumnya.