Chapter 75 - Surprise

Viona pulang ke apartemennya dengan sedikit rasa jengkel , ia masih tak percaya kalau Fernando sudah tau dimana ia tinggal saat ini . Ia merasa benar-benar ada dalam genggaman pria jahat itu , seorang pria yang sangat ia benci dan ia takuti dalam waktu yang sama .  Dengan baik bis Viona pulang menuju apartemennya yang tak begitu jauh dari rumah sakit , ia hanya menempuh perjalanan selama 30 menit untuk sampai ke apartemen .

Tak lama kemudian bis yang membawa Viona akhirnya sampai di halte bis yang ia tuju , perlahan Viona menuruni tangga bis menuju aspal yang licin . Ia agak kesulitan berjalan karena beratnya barang bawaannya , apalagi ditambah dengan satu kantong besar yang berisi gaun pemberian Fernando .

" laki-laki itu apa sebenarnya yang dia rencanakan " ucap Viona dalam hati sambil berjalan pelan menuju gedung apartemennya setelah berhasil melewati tumpukan salju yang lumayan tebal di sepanjang jalan setapak dari jalan raya .

" hufff dinginnnn..... " gumam Viona pelan sambil menambah kecepatan langkah  kakinya , ia sangat membenci musim dingin karena hujan salju sudah mulai sering menjatuhi kota .

Drrttttt....

Tiba-tiba ponselnya berdering saat Viona baru saja masuk ke gedung apartemen , ia berusaha membersihkan salju yang menempel di pakaiannya. Karena ponselnya tak berhenti bernyanyi akhirnya Viona meraih ponselnya itu dan sekali lagi ia menghela nafas panjang ketika melihat nama Fernando muncul di layar ponselnya .

" ada apa ...

" kemana saja kau Vio aku meneleponmu berkali-kali dan kau baru angkat sekarang , apa telingamu bermasalah ? " teriak Fernando dengan nada meninggi di ujung telepon memotong perkataan Viona .

" aku baru sampai apartemen , jalanan agak terhambat tadi karena hujan salju " jawab Viona mencoba menahan emosi , ia tau Fernando tak bisa dibalas dengan emosi juga .

" tapi kau baik-baik saja kan ? sampai Kingcastle dengan selamat bukan ? " tanya Fernando dengan nada yang terdengar khawatir .

" im ok , tapi karena ini sudah terlalu dingin aku ingin masuk ke kamarku secepatnya jadi aku tutup teleponnya ya " pinta Viona pelan berpamitan pada Fernando .

" oke , jangan lupa jam 7 aku jemput di lobby . Aku tak suka orang telat jadi jangan buat aku menunggumu walau hanya semenit karena jika itu terjadi aku akan langsung memakan mu di kamarmu  " sahut Fernando dengan nada sedikit mengancam .

Tuttt....

Fernando menutup panggilannya setelah mengeluarkan kata-kata ancaman seperti biasanya , Viona menghela nafas dengan panjang . Ia pun berjalan cepat menuju lift karena hawa dingin benar-benar tak bisa ditolerir lagi olehnya , dengan menaiki lift Viona berhasil sampai kekamarnya . Dengan perlahan Viona meletakkan barang bawaannya ke atas meja karena ia membawa laptop , ia pun melakukan hal yang sama pada tas pemberian Fernando yang berisi gaun dan perhiasan .

Karena sudah jam setengah enam sore Viona memilih mandi dengan air hangat dan ingin bersiap ia tak mau berurusan lebih panjang dengan Fernando jika ia terlambat . Setelah mandi selama hampir dua puluh menit Viona keluar dengan handuk yang melilit tubuhnya , ia kemudian membuka gaun pesta pemberian Fernando dengan perlahan . Jantungnya berdebar saat melihat keindahan gaun yang diberikan Fernando itu , warna hitam gaun itu makin terlihat indah dan mewah karena kombinasi yang sempurna dari  bebatuan Swarovski yang ada di gaun itu sehingga membuat gaun itu terlihat seperti langit yang bertabur bintang .

Viona terpesona akan keindahan gaun itu , nafasnya langsung tercekat ketika melihat merek dan harga yang tercantum di gaun itu .

" dasar menyebalkan " ucap Viona pelan sambil meletakkan gaun berharga puluhan ribu dollar itu ke atas ranjangnya dengan perlahan .

Ia lagi-lagi dibuat kesal oleh Fernando ketika melihat perhiasan yang ada di dalam box warna hitam didalam tas , satu set perhiasan berlian bermata rubi warna merah sangat terlihat mewah dan mahal yang pasti akan mengundang perhatian banyak orang jika ia memakainya .

karena sudah jam enam lewat Viona akhirnya merias wajahnya dengan makeup soft , ia tak mau terlihat berlebihan dalam pesta yang belum ia tau itu . Viona yang punya bulu mata panjang memilih tak memakai bulu mata palsu , ia hanya memakai maskara untuk melentikkan bulu matanya . Terahir Viona memoleskan lipstik warna merah di bibir tipisnya sehingga membuatnya nampak menggoda dan seksi walau hanya dengan make up sederhana seperti itu .

Viona pun beranjak ke ranjangnya perlahan ia pun memakai dress one shoulder itu , karena punggungnya terbuka ia tak mungkin memakai bra oleh karena itu Viona memilih memakai  cover untuk melindungi kedua bukit kembarnya . Saat sudah berhasil memakai dress mahal itu Viona menatap dirinya di kaca , ia terlihat sangat cantik memakai baju itu . Kulit putihnya terlihat sangat apik ketika memakai gaun hitam itu , karena sudah hampir jam tujuh Viona segera turun ke lobby ia masih mengingat perkataan terakhir Fernando padanya .

Saat turun dan berjalan ke lobby ia langsung melihat mobil Fernando masuk ke lobby , sebuah senyuman tak Viona sadari tersungging di wajahnya ketika melihat Fernando keluar dari mobil .

" sudah siap ? " tanya Fernando pelan .

" yes " jawab Viona cepat sambil mengangguk .

Karena melihat punggung Viona terekspos Fernando memakaikan jaket tebal miliknya pada Viona , ia kemudian langsung menarik tangan Viona dengan kasar menuju mobil begitu menyadari Viona tak memakai perhiasan yang sudah ia siapkan . Fernando mencoba tak marah karena tak mau merusak rencananya malam ini , malam ini adalah malam yang ia tunggu selama beberapa hari terakhir ini .

" ini jaketnya " ucap Viona pelan sambil menyerahkan jaket yang dipakaikan Fernando sebelumnya .

" pakailah , aku masih ada dibelakang " jawab Fernando cepat sambil melirik ke bangku belakang .

Viona melihat ke arah kursi belakang matanya melihat jaket yang lebih mahal dan mewah nampak tergantung rapi , ia kemudian melihat kejalan raya lagi menemani Fernando menyetir mobil.

Setelah berkendara selama hampir satu jam akhirnya mobil Fernando berhenti di depan sebuah gedung yang nampak cantik karena hiasan bunga-bunga di dinding . Tanpa rasa curiga Viona turun dari mobil dengan bantuan Fernando yang sudah menunggunya di depan pintu dengan mengulurkan tangan.

" pegang tanganku " bisik Fernando pada Viona ketika berjalan menuju ke gedung .

" ini acara siapa ? " tanya Viona cepat .

" kau aka tau sebentar lagi sweety " jawab Fernando sambil tersenyum licik .

Karena tak mau berdebat Viona memilih diam , ia berjalan pelan disebelah Fernando . Beberapa orang tamu lain yang mengenali Fernando nampak berhenti dan menyapanya , tentu saja semua orang pasti mengenal Fernando Willan orang nomor satu di kota saat ini . Viona yang tangannya di genggam oleh Fernando hanya bisa ikut tersenyum menyalami orang-orang yang tak ia kenal itu .

" ayo masuk , acara puncak hampir dimulai " bisik Fernando pelan ketelinga Viona .

" akh jangan begitu " ucap Viona dengan bergidik , bulu kuduknya langsung berdiri diperlukan seperti itu oleh Fernando .

Fernando tertawa puas lalu berjalan pelan menuju ke sebuah ruangan , beberapa orang langsung membuka pintu yang tertutup itu ketika Fernando dan Viona sampai didepan pintu . Mereka kemudian langsung berjalan masuk , melihat dekorasi yang indah Viona  langsung tau kalau ia sedang ada di sebuah pesta pernikahan .

Saat sedang melihat interior di langit-langit ruangan itu tiba-tiba tatapan Viona berhenti ke sepasang pengantin yang tengah berdiri di floor dance . Jantungnya berdetak sangat cepat melihat pengantin yang tengah menari itu .

" surprise " bisik Fernando pelan dari arah belakang ke telinga Viona .

Bersambung