Chereads / You Are Mine, Viona : The Revenge / Chapter 68 - Terbongkarnya identitas

Chapter 68 - Terbongkarnya identitas

Dalam perjalanan pulang Viona mencoba tak membahas apa yang baru terjadi di mall , ia tak mau kembali memancing amarah Jenni kembali . Masa lalu Jenni yang terlibat dalam geng perdagangan wanita dan narkoba membuat dirinya menjadi seorang yang keras dan kasar sampai akhirnya saat nyawanya ada diujung tanduk ia akhirnya diselamatkan oleh Viona , dimana waktu itu semua dokter sudah give up karena melihat kondisi Jenni yang sudah over dosis tapi karena ketelenan dan kesabaran Viona akhirnya Jenni bisa melewati masa kritisnya dan bisa lepas dari jerat narkoba . Karena itulah Jenni sangat menyayangi Viona melebihi apapun , bahkan ia akan maju pertama kali jika ada orang yang  berani menyakiti Viona .

" kakak bisa sesabar itu mempunyai teman seperti mereka ? " tanya Amina tiba-tiba memecah keheningan di dalam taksi .

" iya kalau aku yang jadi kakak sudah aku sobek itu mulutnya sampai ke kuping " imbuh Jenni menimpali perkataan Amina dengan berapi-api .

" awwwwwwww "

jerit Jenni kesakitan karena kupingnya dijewer oleh Viona yang gemas .

" perempuan itu dilihat dari tutur kata , ga pantes kamu bicara seperti itu Jenni lagipula biarkan saja dia berbuat semaunya selama dia tak menyentuh fisikku aku anggap hanya angin lalu , kalau aku membalasnya lalu apa bedanya aku dengan wanita itu ? " tanya Viona dingin dengan nada meninggi yang sontak langsung membuat Jenni dan Amina menutup mulut seketika .

" ampun kak Vio " jawab Jenni dan Amina hampir bersamaan .

" nah gitu , biarkan saja mereka begitu selama seperti yang aku bilang tadi mereka tak menyentuh fisikmu anggap saja sebagai angin lalu tapi kalau mereka sudah melukai laporkan pada polisi biar penegak hukum yang bertindak " ucap Viona sambil menatap tajam ke arah Jenni dan Amina secara bergantian .

Jenni dan Amina mengangguk pelan merespon perkataan Viona dengan patuh dan tak berani membantah lagi , karena rasa hormat dan sayang mereka yang sangat besar pada Viona . Viona yang melihat dua adiknya terdiam hanya tersenyum kecil sambil menggelang kepala , ia kemudian menggenggam tangan Jenni yang duduk disebelahnya .

" terima kasih untuk hari ini karena sudah memberikan pelajaran pada wanita itu "ucap Viona tanpa suara pada Jenni .

" dengan senang hati kak " balas Jenni mengikuti cara Viona bicara .

Mereka lalu tersenyum bersama dan membahas hal lain selama diperjalan , sehingga membuat supir taksi yang sudah di sewa itu ikut tersenyum mendengar obrolan tiga gadis yang ada di dalam taksinya itu .

Di ruang kerja kantor Endurance Corporation Fernando tengah marah-marah pada anak buahnya yang belum mampu menemukan tempat tinggal Viona yang baru setelah ia kecolongan karena tak tau kalau Viona telah kabur dari apartemen yang sudah ia siapkan untuk Viona , padahal apartemen yang Fernando berikan untuk Viona adalah apartemem mahal yang letaknya strategis dekat mall dan kawasan bisnis termasuk rumah sakit Global Bross .

" kenapa kau susah sekali menurut padaku Vio , arrgghhhh .... " teriak Fernando kesal .

Ia dikagetkan ketika tadi berkunjung ke apartemen tak menemukan keberadaan Viona diapartemen , bahkan anak buahnya pun juga tak berhasil menemukan tempat tinggal baru Viona .

Tok

Tok

Ceklek ...

Pintu dibuka dari luar lalu masuklah sang sekertaris pribadi Fernando yang bernama Justin membawa file yang sebelumnya diminta Fernando .

" ini data diri dua gadis yang dulu tinggal bersama nona Vio di London tuan " ucap Justin sambil menyerahkan berkas ke hadapan Fernando .

Dengan cepat Fernando meraih berkas itu , sebuah senyuman tersungging diwajah tampan Fernando ketika membaca berkas yang diberikan oleh sekretaris pribadinya itu .

" jadi mereka berdua memiliki masa lalu yang buruk sampai akhirnya Vionaku lah yang menolongnya , emmm menarik " ucap Fernando lirih sambil mengangguk pelan .

" satu lagi tuan , mengenai rencana nona Viona kembali ke London anda sudah tau kan " tanya Justin pelan pada Fernando .

" ya aku sudah tau aku sudah menghubungi anak buahku di London untuk mengurusnya dan dia juga memastikan kalau Viona tak akan bisa kembali ke London lagi " jawab Fernando dingin , ia langsung bertindak cepat ketika mendengar percakapan Viona kemarin .

Justin mengangguk pelan lalu pamit undur diri dari hadapan Fernando untuk kembali ke mejanya di luar .

Fernando melanjutkan membaca berkas pemberian Justin , ia menggunakan stabilo berwarna untuk memberi tanda di berkas itu . Setelah hampir satu jam membaca ia kemudian bangun dari kursinya setelah menerima pesan dari anak buahnya . Fernando meminta pengawalan beberapa orang untuk pergi , ia duduk di kursinya sambil menikmati minuman keras mahalnya .

Mobil yang membawa Fernando melesat cepat menuju sebuah tempat dimana dia sudah berjanji bertemu dengan seseorang , tak lama kemudian mobil Fernando berhenti di sebuah restoran yang cukup mewah di daerah pinggiran kota . Dengan langkah mantap Fernando berjalan menuju meja nomor 21 , senyumnya merekah saat melihat sosok wanita yang menunggunya .

" selamat datang tuan " sapa Amber dengan senyum menggoda sambil sengaja menggerakkan dadanya yang besar untuk memancing Fernando .

" maaf membuatmu lama menunggu " jawab Fernando tanpa menerima uluran tangan Amber untuk bersalaman .

" oh tidak tuan , Amber dengan senang hati menunggu disini " sahut Amber berusaha menahan rasa kecewanya karena Fernando menolak bersalaman dengannya .

Tak lama kemudian datang pelayan membawakan satu botol wine yang kemudian ia sajikan ke dalam gelas Fernando dan Amber .

" mana dokumen yang aku minta " ucap Fernando cepat begitu pelayan pergi dari mejanya .

Amber tersenyum tipis mendengar perkataan Fernando ia kemudian meraih gelas yang berisi wine didepannya lalu mengangkat gelas itu ke udara menunggu Fernando untuk melakukan chers , setelah selesai chers ia kemudian meminum habis minumannya dalam sekali tenggak hingga membuat Fernando tersenyum tipis .

" ini berkas yang anda minta " ucap Amber sambil melempar satu buah dokumen ke hadapan Fernando .

Amber dihubungi kembali oleh Fernando setelah ia mengirim pesan pada Fernando kalau ia punya dokumen penting yang berhubungan dengan Viona , karena penasaran Fernando akhirnya terpaksa menyetujui ajakan Amber untuk bertemu .

Dengan perlahan Fernando mengangkat dokumen itu dan membacanya perlahan , matanya membelalak seketika ketika membaca dokumen pemberian Amber .

" kau bisa memastikan kalau info ini valid ? " tanya Fernando bersemangat .

" ya tentu saja , sewaktu aku membawanya aku pun kaget seperti anda " jawab Amber dengan tersenyum nakal .

" dimana kau mendapatkan ini ? " tanya Fernando lagi karena penasaran .

" sewaktu aku berumur delapan tahun ibu Maria sempat bepergian selama satu minggu lamanya tanpa kak Vio itu agak aneh bagiku karena tak biasa dia pergi sendirian tanpa kak Vio si anak kesayangannya itu , setelah pergi selama satu minggu dia pulang dengan wajah yang bahagia seperti habis mendapatkan lotre tapi kami tak berani bertanya . Yang membuatku jengkel adalah dia langsung memeluk kak Vio dengan erat begitu sampai dirumah padahal ada kami semua disana " ucap Amber bercerita masa lalunya .

" tiga hari kemudian datang surat itu dari rumah sakit , aku tak sengaja menumpahkan air ke atas amplop surat itu dengan cepat aku membersihkannya dari air dan secara tak sengaja terbuka karena penasaran aku membacanya dan aku kaget ketika membaca isinya . Walau aku masih kecil dan tak tau apa isinya tapi aku cukup bisa memahami tulisan paling bawah di kertas itu " imbuh Amber dengan berapi-api.

" dia sudah cukup bahagia karena disayang Bu Maria , kenapa identitas nya juga akhirnya terungkap ... ini tak adil " teriak Amber dengan penuh emosi .

Mendengar perkataan Amber membuat Fernando tersenyum tipis , ia kemudian menyerahkan amplop yang berisi uang pada Amber sebagai imbalan atas informasinya pentingnya itu .

" senang berbisnis dengan anda nona , saya permisi " ucap Fernando cepat sambil berusaha bangun dari kursinya .

" tunggu tuan apakah kita tak ke hotel dulu ? " tanya Amber tanpa basa-basi .

" maaf saya ada meeting penting sebentar lagi , permisi nona " jawab Fernando datar ia kemudian berjalan menuju ke luar dimana mobilnya sudah menunggunya .

Dengan cepat Fernando naik ke dalam mobilnya dan dari kaca ia bisa melihat Amber tengah marah-marah di meja restoran , ia kemudian meminta supirnya untuk segera pergi .

" rupanya Viona ku benar-benar seorang dewi pantas saja ia punya hati sebaik ini , orang tua kandungnya saja mereka .... " ucap Fernando dalam hati sambil terus menatap kertas pemberian Amber yang ternyata adalah hasil DNA Viona dan orang yang cukup penting di kota .

Bersambung