Chereads / You Are Mine, Viona : The Revenge / Chapter 51 - Sandiwara Viona 2

Chapter 51 - Sandiwara Viona 2

Setelah menghadiri sidang kode etik akhirnya nama Viona bersih dari segala tuduhan jelek yang mengarah padanya , hal itu membuat para staff lain yang sudah menyindir secara halus atau secara terang-terangan langsung meminta maaf pada Viona .

" akhirnya nama dokter bersih lagi " ucap suster Tina dengan suara yang sengaja dikeraskan saat melewati beberapa orang yang sempat menyindir Viona .

" pelankan suaramu suster " bisik Viona sambil berusaha tersenyum .

" tak apa dok , orang-orang seperti mereka harus mendapatkan pelajaran supaya bisa tak asal bergosip !! " jawab suster Tina dengan lirikan tajam ke arah beberapa dokter yang sebelumnya membicarakan Viona .

Viona hanya menggeleng pelan lalu mengajak asistennya itu segera pergi ke ruang perawatan untuk melakukan kunjungan rutin per enam jam , beberapa orang dokter jaga yang sedang berdiri di depan meja jaga nampak menundukkan kepalanya karena merasa malu untuk berhadapan dengan Viona karena sudah berkata yang tidak-tidak tentang Viona .

Sebenarnya Viona bisa saja memberikan klarifikasi secara langsung pada teman-temannya tapi ia tak melakukan itu , karena menurut Viona namanya akan benar-benar bersih jika orang lain yang membersihkannya bukan dirinya sendiri . Dan semua itu terbukti benar setelah para petinggi rumah sakit memberikan klarifikasi dengan melakukan rekaman untuk staff internal rumah sakit barulah nama Viona kembali bersih .

Fernando yang sedang berjalan dilorong rumah sakit sempat menghentikan langkahnya ketika melihat Viona sedang menghibur seorang pasien yang baru selesai operasi , wajah cantik Viona makin terlihat sempurna ketika sedang tertawa hal itu membuat jantung Fernando berdetak makin kencang sehingga membuat wajahnya memanas .

" mari tuan " ucap seorang dokter senior yang menemani Fernando berjalan membuyarkan lamunannya seketika .

" oohh iya " jawab Fernando dengan terbata-bata , ia langsung mengalihkan wajahnya supaya tak terlihat orang lain karena ia tak mau ada orang yang tau kalau ia sedang terpesona dengan dokter Viona yang sedang ia pandang .

Dengan langkah cepat Fernando berjalan menuju pintu keluar , ia berusaha tetap berjalan tegak walau kedua kakinya terasa lemas . Ia belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya ketika menyukai seorang wanita , bahkan dengan wanita yang sudah menjadi ibu dari anaknya Zevanya ia tak pernah benar-benar mencintainya seperti saat sekarang ia mencintai Viona .

Sesampainya di pintu keluar Fernando langsung berjalan menuju mobil ia ingin segera menghirup cerutu untuk membuang rasa gelisahnya , melihat Viona tersenyum seperti tadi benar-benar membuatnya langsung lemas . Fernando memejamkan mata didalam mobil mencoba mengingat kenangan singkatnya bersama Viona muda enam tahun lalu ketika ia menolongnya dari pemerkosaan yang membuatnya justru bergairah melihat Viona ketakutan seperti itu , tumbuh dewasa dengan berbagai jenis perempuan yang siap dijadikan budak seks olehnya justru membuat Fernando bosan dan terobsesi pada gadis polos seperti Viona .

" aku hanya akan menikah denganmu Viona , dari awal kau adalah milikku !!! milik Fernando Willan " ucap Fernando dalam hati .

Fernando kemudian meminta supirnya untuk pergi kekantor , hari ini ia berhasil menjadi salah satu penanam saham di rumah sakit Global Bross yang artinya ia akan bisa melihat Viona lebih sering . Sebenarnya rencana Fernando hari ini gagal , ia berharap Viona akan memohon padanya untuk membantunya lagi seperti dulu tapi saat Viona membongkar masa lalunya sebagai pengasuh mendiang Zevanya justru membuat Fernando bahagia karena secara tak langsung Viona mengakui bahwa ia pernah ada dalam hidup Viona .

Sepeninggal Fernando diruang direktur masih duduk Frank yang masih terbakar api cemburu , ia benar-benar tak suka melihat Viona menyentuh tangan kakaknya . Walau bagaimanapun ia sudah menargetkan kalau Viona akan menjadi gadisnya selanjutnya dan sudah berniat untuk membuang Jessica yang sudah melayaninya selama hampir empat tahun ini .Frank sudah bosan dengan Jesicca bahkan tiap bercinta dengannya Frank selalu membayangkan wajah Viona dan Frank sudah tak bisa melakukan itu lebih lama lagi , baginya Jesicca sudah terlalu lama menjadi pelayan nafsunya dan ia ingin menggantikan tempat itu dengan Viona .

Frank kemudian keluar dari ruangan direktur setelah berhasil mengatur emosinya , ia tak ingin jati dirinya terbongkar . Frank kembali ke ruangan pribadinya untuk melanjutkan pekerjaannya , senyumnya mengembang ketika melihat Viona yang sedang berbincang dengan para suster .

" panggil dokter viona untuk datang ke ruanganku " titah profesor Frank pada seorang suster ketika ia masuk ke dalam ruang kerjanya .

" baik prof " jawab suster itu dengan patuh , ia kemudian berjalan menuju tempat dokter viona berada .

Frank kemudian masuk ke dalam ruangannya menunggu kedatangan Viona , ia ingin berbicara secara langsung pada Viona . Frank ingin bertanya banyak tentang adik-adik Viona yang menjadi pekerja seks ia harus memastikan beberapa hal secara langsung pada Viona untuk membuang rasa penasaran dalam dirinya .

tok

tok

" permisi dokter Viona , saya diminta profesor Frank untuk menyampaikan pesan pada anda " ucap seorang suster yang sudah berdiri di depan pintu ruang praktek Viona yang sedang sepi itu .

" ya sus ada apa " tanya Viona ramah .

" anda diminta datang ke ruangan profesor Frank segera " jawab suster itu menyampaikan pesan atasannya itu .

Deg

Jantung Viona berdetak lebih cepat , ia kemudian menganggukan kepalanya pelan untuk bersikap profesional . Setelah menyampaikan pesan suster itu kemudian pergi meninggalkan Viona yang masih duduk di ruang kerjanya .

" ok Vio everything is fine !! " ucap Viona mencoba menenangkan dirinya , perkataan Andrew tiba-tiba terbayang lagi .

Setelah menarik nafas dalam berkali-kali akhirnya Viona berjalan dengan mantap ke arah ruangan profesor Frank , Viona tak mau menunjukan pada profesor muda itu kalau ia sudah tau masa lalu profesor itu . Viona justru ingin mengikuti permainan yang sedang dimainkan pria tampan itu .

" permisi prof " ucap Viona lembut saat masuk ke dalam ruangan profesor Frank yang sudah terbuka lebar .

" oh iya , silahkan duduk dokter " sahut profesor Frank cepat dengan tersenyum .

Viona duduk dengan hati-hati dikursi yang ada dihadapan profesor Frank , ia ingin terlihat senatural mungkin didepan pria muda itu . Viona tak mau membongkar rahasianya kalau ia sudah tau siapa profesor Frank yang sebenarnya .

" saya ingin tau banyak hal tentangmu dokter " ucap profesor Frank sambil menutup buku catatannya .

" tentang apa prof ? bukankah anda bisa melihat portofolio saya secara langsung " jawab Viona singkat .

" i know dokter Viona , tapi saya ingin mendengarkan secara langsung darimu . Bagaimana perjalan hidup mu dimulai saat kau keluar dari panti asuhan lalu berakhir di rumah kakakku lalu kau bisa menjadi dokter seperti sekarang , aku ingin tau semuanya langsung darimu " ucap profesor Frank serius sambil menatap dalam ke mata Viona .

" perlukah anda tau sedetail itu ? bukankah tadi saya sudah menjelaskan semuanya " tanya Viona balik .

Profesor Frank terdiam kemudian tersenyum mendengar perkataan dokter Viona , ia lalu bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah pintu dan menutup pintu itu secara perlahan . Mendengar pintu yang tertutup membuat Viona sedikit tegang tapi ia berusaha menyimpan rasa tegang itu jauh-jauh agar profesor Frank tak curiga .

Setelah menutup pintu profesor Frank mengambil kursi dan duduk disebelah Viona sambil memegang kedua tangan Viona , ia ingin sekali memeluk Viona tapi ia berusaha menahannya . Profesor Frank tak mau membuat Viona takut padanya .

" ceritakan padaku secara detail aku ingin tau semuanya darimu Viona " ucap profesor Frank dengan lembut .

" tapi prof...

" sudah aku bilang saat berdua denganku jangan panggil aku profesor sebut namaku saja vio " sahut profesor Frank cepat memotong perkataan Viona .

Viona tersenyum dan mengangguk pelan lalu mulai bercerita pada profesor Frank .

Bersambung