Daniel mengetuk pintu kamar Tia. Ia panik tak mendapati Bara dalam kamar. Tiba-tiba saja sang bos menghilang ketika ia bangun tidur. Daniel sudah mencari Bara namun tidak menemukannya.
Tok...tok…..Daniel mengetuk pintu kamar Tia dengan keras. Terpaksa mengetuk dengan keras karena Tia tidak membukakan pintu dari tadi. Daniel yang malah khawatir dengan Tia. Takut terjadi sesuatu dengan pujaan hatinya. Meski tak pernah mengatakannya pada Tia, Daniel sudah lama naksir Tia semenjak mereka SMA.
"Tia buka pintunya," panggil Daniel histeris.
"Jangan-jangan Tia bunuh diri." Pikiran buruk menguasai Daniel. Pria itu geleng-geleng kepala tak mau sembarangan menduga-duga.
"Tia," panggil Daniel lagi. Ia mengetuk pintu sekali lagi namun ia hampir tersungkur. Saat akan mengetuk pintu sekali lagi Tia membukakan pintu.
"Ada apa Daniel?" Cebik Tia kesal karena Daniel berteriak.
"Lo lama banget buka pintu. Lo ngapain didalam?" Daniel terlalu khawatir tanpa ia sadari menyentuh pipi Tia.