Kinanti meledak-ledak. Tak terima semua ucapan Bara. Dengan perasaan emosi Kinanti memungut pasir laut lalu melemparkannya pada Bara. Butiran pasir itu masuk ke dalam mata Bara hingga mata pria itu perih.
"Apa yang kamu lakukan?" Geram Bara mengucek mata. Bara merasa kesakitan. Matanya memerah efek kemasukan pasir.
"Kamu pantas mendapatkan semua itu. Berani sekali kamu menghina seorang Kinanti. Penghinaan kamu kali ini membuat aku sadar, tidak perlu menyukai mantan gay seperti kamu. Aldebaran kamu itu pecinta pisang mana mungkin menyukai perempuan." Kinanti balik menghina Bara.
"Apa kau bilang?" Darah Bara menggelegak karena dibilang gay. Reflek Bara mencekik leher Kinanti.
"Berani sekali kamu mengatakan aku gay. Wanita murahan," ucap Bara kejam.
"Lebih baik jadi wanita murahan daripada bengkok. Laki kok suka laki."
"Jaga bicaramu." Bara menghardik Kinanti dengan suara keras.