Dian sedang memikirkan cara agar Kinanti mau memasok bahan baku untuk perusahaan mereka tanpa menaikkan harga. Bumil itu berpikir keras untuk menemukan solusi atas masalah ini. Naiknya harga bahan baku bukan perkara gampang untuk mereka. Kinanti sangat pintar membaca situasi sehingga wanita itu berani mempertaruhkan harga dirinya demi mendapatkan Bara. Cara yang dilakukan wanita itu sangat menjijikkan dan murahan.
Dian mengelus perut buncitnya. Tendangan dari dalam mengagetkan Dian dan membuatnya bangkit.
"Ada apa?" Bara khawatir melihat Dian.
"Dia menendang bos." Dian menunjuk perutnya.
"Lagi main bola di perut mami dek?" Bara mengalihkan pemandangannya ke perut Dian.