"Saya terima nikah dan kawinnya Naima Azzahra binti Abdullah Malik dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas 50 gram dibayar tunai," ucap Fatih dengan lantang.
"Sah?"
"Sah."
"Sah."
"Sah."
Semua orang bersorak gembira menyambut pernikahan Fatih dan Naima. Fatih dan Naima mendapatkan doa dari keluarga besar mereka.
Pada akhirnya Fatih menikahi Naima. Padahal sudah berulang kali menolak gadis itu. Bukannya Naima gadis yang tidak baik, namun ia saja yang belum move on. Bukannya Naima tidak sholehah, tapi ya gitu perasaan tidak bisa dipaksakan.
Fatih masih betah dengan kesendiriannya sampai suatu hari Kyai Abdullah Malik datang bertamu ke rumahnya. Kyai menyampaikan maksudnya. Naima sangat mencintai Fatih. Wanita itu tidak mau menikah, jika pria itu bukan Fatih. Sudah banyak pria yang datang ingin mengkhitbah Naima, namun gadis itu menolak.