G mempermainkan kemaluan Zico. Menarik dan melepaskannya. Pria itu menjerit-jerit dan meronta-ronta. Kemaluannya sudah panas dan perih karena diberi balsem. G pun mempermainkan kemaluannya. Seakan tak pernah puas menganiayanya
"Inikah yang digunakan untuk memperkosa? Burung kakak tua hinggap di jendela." G bernyanyi sumbang.
"Burung kakak tua yang nakal seenaknya saja merobek keperawanan gadis," lirih G dingin menyentil kemaluan Zico. Jeritan, pekikan dan lolongan Zico membuat siapa saja yang mendengarnya iba. Malam ini seorang pemerkosa mendapatkan hukuman atas perbuatannya.
Zico mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi dan sangat terhina. Pada malam ini G telah menistakan dan menghina kehormatannya. Zico lebih baik dibunuh daripada diperlakukan seperti ini.
"Jika kau bisa orgasme setelah aku beri balsem maka kau akan aku lepaskan." G tertawa bahagia. Tak ada rasa kasihan pada Zico. Hari ini dia merasa menang terhadap Arzico Aditia.