"Kenapa kau datang lagi setelah lama kau pergi?" Tanya G dengan wajah masam dan garang.
"Apa urusanmu menanyakan itu padaku?" Zico meradang. Seandainya ikatannya dilepas Zico ingin menghantam dan menghajar G. Mereka berduel secara jantan dan adil. Meski alat vitalnya masih sakit Zico menahannya agar bisa melawan si brengsek G.
Darah Zico menggelegak melihat ulah G. Rivalnya itu telah melewati batasannya. Tak seharusnya G ikut campur dalam masalahnya. Jika G mencintai Dian maka rebut saja hati ibu dari anaknya, bukan menculiknya lalu sok menjadi Tuhan memberikan hukuman telah memperkosa Dian.
Mata Zico berapi-api menatap G. Seringai serigala terlihat di wajahnya. Siapa pun bisa lihat bagaimana geramnya Zico dengan G.