Dian mengendarai mobilnya dengan perasaan mengharu biru. Sudah lama ia menantikan saat ini datang. Membalaskan dendamnya pada Zico karena telah menjadikannya budak seks lima belas tahun yang lalu. Pria macam Zico layak mendapatkan perlakuan kasar dan kejam seperti itu. Dian malah merasa jika apa yang dilakukannya belum sebanding dengan apa yang Zico lakukan dulu padanya. Dian masih terlalu baik tidak meremukkan tulang Zico hingga membuat laki-laki itu cacat seumur hidup. Dian masih lebih baik karena tidak memotong kemaluan Zico.
Dian sudah memprediksi telapak tangan Zico akan mengalami masalah yang serius. Dia menginjaknya dengan begitu keras hingga terdengar bunyi tulang patah. Sebenarnya Dian dan Bara sudah mengatur rencana untuk membalas Zico. Rencananya setelah Zico meresmikan nama baru rumah sakit, mereka akan melakukan penculikan pada Zico dan akan menganiayanya sampai mati. Setelah itu mereka akan melemparkan mayat Zico ke kolam ikan piranha untuk menghilangkan bukti.