Zico terduduk di ruangannya setelah Dila dan tim pergi. Zico merenung dan tak menyangka takdir membawanya sampai kesini. Melihat Bara di televisi membuat dadanya sesak. Zico mengingat kekejaman yang pernah ia lakukan pada Bara dan Dian.
Lima belas tahun yang lalu adalah tahun terburuk untuknya dan keluarga. Pada tahun 2005, Zico harus kehilangan Sisil, adik yang sangat dia cintai. Zico anak pertama dari tiga bersaudara. Sisil anak kedua dan Siska anak ketiga. Sebagai laki-laki tertua di keluarga Zico sangat menyayangi dan melindungi adik-adiknya. Hanya pada Sisil dan Siska, Zico tidak bisa marah dan emosional.
Saking sayang dan cintanya pada Sisil, ketika mengetahui fakta dibalik kematian adiknya membuat Zico geram dan marah. Zico membaca buku diari Sisil. Dalam buku diari Sisil menuliskan bahwa dia sangat menyukai pria yang bernama Aldebaran yang biasa dipanggil Bara.