"Brengsek. Bajingan!" Dian mengumpat keras seraya memungut smartphone.
"Ada apa Dian?"
"Kita ditipu bos," ucap Dian berapi-api.
"Ditipu bagaimana?"
"Aku barusan mendapatkan info dari Jimmy tentang Giovani kakak angkat Samir yang menculik Dila."
"Katakan ada apa!" Bara ikutan histeris. Bara masih dendam dengan penculik Dila. Walau polisi Perth menyatakan Giovani, kakak angkat Samir tidak terlibat namun Bara tidak mempercayainya.
"G yang kerja sama dengan kita sekarang adalah kakak angkat Samir," ucap Dian dengan suara lemah. Tenggorokannya pahit tak menyangka jika G adalah dalang dibalik penculikan istrinya.
"Apa?" Lutut Bara lemas dan wajahnya pias.
"Be-beraninya dia menipu kita bos?" Dian menatap Bara dengan bibir gemetar dan marah.
"Keparat itu telah mempermainkan kita." Tangan Bara mengepal kuat. Sakit rasanya tertipu seperti ini. Bisa-bisanya G melakukan ini padanya.
"Apa maksud dia kerja sama dengan kita? Apakah dia tak berniat menghancurkan kita bos?"