Part 261 ~ Usaha Untuk Kesembuhan Egi
Matahari telah menampakkan cakrawalanya. Malam telah berganti dengan pagi. Gelap telah berganti jadi terang. Egi tidur meringkuk bak seorang bayi dengan air mata yang telah mengering. Kemarin hari terberat dalam hidupnya. Semalam Egi menangis melampiaskan perasaannya. Ia menangis dengan suara pelan agar Clara tak mendengarnya dari kamar sebelah.
Egi meregangkan tubuh dan mengucek mata. Ketika ia bangkit waktu sudah menunjukkan jam sembilan pagi. Untung saja hari ini weekend jadi ia tidak panik. Jika hari biasanya Egi bangun telat maka dipastikan akan telat ngantor.
Egi melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Di depan wastafel ia mencuci muka dan menatap dirinya di cermin. Wajahnya penuh luka lebam. Dalam satu hari sudah dua orang menghajarnya. Tubuhnya remuk dan ngilu di beberapa bagian.
Lo sangat menyedihkan Egi!
Lo kacau!
Lo udah mengecewakan tante Ira.