Fatih dan Dian jalan bersamaan menuju ruang perawatan Dila. Dian menenteng jus pesanan Ranti.
"Kamu luar biasa ya Dian. Langka menemukan wanita setangguh kamu," kata Fatih sembari berjalan.
"Sama ma kamu kak. Langka dan patut dilestarikan. Hahhhahha." Dian tertawa receh.
"Memangnya aku makhluk purbakala?"
"Anggap saja begitu." Tawa Dian mengolok Fatih. "Rencananya apa kak ketika kembali ke Padang?"
"Paling ngajar disana."
"Enggak rugi gitu? Bagusnya di Jakarta kak. Kariernya lebih berkembang daripada di Padang?"