Samir menangis tersedu-sedu merasakan sakit di seluruh tubuhnya.
Tubuhnya sudah lemah dan luka-luka namun Clara tetap memukulnya bertubi-tubi melepaskan rasa sakit hatinya.
"Dasar bencong! Dipukul dikit udah nangis.Karma dibayar kontan Samir dan lo dapat Karma dari perbuatan lo. Lo yang culik Dila malah mengkambing hitamkan Egi yang melakukannya. Gue malah bersyukur Bara mau taubat dan kembali ke kodrat. Setidaknya Egi akan berpikiran sama untuk straight. Gue akan senang jika mereka bubar. Dimana lo menyembunyikan Dila?"
"Gue enggak akan cerita. Gue akan membalas lo Clara." Kata Samir berteriak lantang.
"Sebelum lo balas gue, gue pastikan lo mati disini? Lo liat itu!" Clara menunjuk tumpukan kayu bakar.
"Setelah gue bunuh lo, gue akan bakar jasad lo. Tak ada orang yang akan tahu tentang kematian lo termasuk kakak angkat lo yang mafia itu."
Samir menggigil ketakutan. Wajahnya pucat dan bibirnya gemetar.