Siang hari kota Cairo seakan membara. Matahari berpijar di atas cakrawala. Panasnya matahari seakan-akan membakar makhluk hidup yang diteranginya. Bak lidah api yang menjalar-jalar. Tanah dan abu gurun pasir menambah panas udara semakin tinggi dari waktu ke waktu. Saat cuaca Cairo seperti ini tinggal di dalam rumah memang pilihan tepat. Kondisi seperti ini memang tidak nyaman untuk keluar rumah, apalagi perkiraan cuaca memperkirakan empat puluh derajat celcius. Apa tidak gila? Di Indonesia saja panasnya kurang dari empat puluh derajat, sudah banyak yang mengeluh dan tak tahan untuk keluar rumah. Orang Asia yang tinggal di Cairo dengan cuaca panas seperti kebanyakan mimisan, hidungnya mengeluarkan darah.