Chereads / Ku Korbankan Cintaku / Chapter 12 - Bab 12 Mulainya Pendekatan

Chapter 12 - Bab 12 Mulainya Pendekatan

Cahaya matahari pagi mulai menampakan sinar nya, alice masih tertidur berbalut selimut di tubuhnya.

Zahra berjalan masuk ke kamarnya di buka selambu di itu membuat cahaya matahari masuk ke dalam kamar alice. Alice masih tertidur, zahra mendekat dan menarik selimut alice.

" alice!! Bangun sudah siang kamu kerja gak" kata karin berteriak tepat di telinga alice.

Alice langsung terbangun dari tidurnya ia berdiri di atas ranjang dengan mata yang masih susah terbuka.

Karin tersenyum melihat alice. Alice membuka matanya pelan terlihat zahra berdiri di bawahnya.

" karin kamu, aku kira siapa. Ini jam berapa sudah bangunin aku" kata alice beranjang berbaring lagi di atas ranjangnya.

" alice ini sudah setengah 7 kamu kerja gak?" Teriak karin di tariknya kaki alice.

Alice terbangun dan beranjak menuju kamar mandi.

" kenapa kamu baru bangunin aku, gawat terlambat ni aku" kata alice di ambilnya handuk di balik pintu dan kenuju ke kamar mandi.

Karin berbalik keluar dari kamar alice. Ia segera menyiapkan makan buwat alice. Sedangkan adiknya dan ibunya sudah makan duluan.sebelum karin bangunin alice.

" karin kamu sudah siapin makan buwat ibu sama briyan" teriak alice berjalan keluar menuju ke ruang tamu dengan tas yang masih di tangannya.

" briyan sudah berangkat ibu kamu itu dia iatrirahat lagi tadi habis makan. Sekarang kamu makan dulu" kata karim dengan menyiapkan makanan di meja makan untuk alice

" ya sudah aku makan sedikit, soalnya aku udah telat. Kamu sekarang gak kerja" kata alice duduk dan makan dengan lahapnya.

" aku sekarang libur kerja, jadi aku bisa bantu kamu ngerawat ibu kamu kan" kata zahra.ia beranjak ambil segelas ait putih untuk alice. Di letakkan air itu di depan alice.

" ya udah aku berangkat dulu" kata alice dengan mulut yang masih penuh makanan. Ia beranjak dari tempat duduknya di ambil air putih di meja di minumnya hingga habis.

"Bilangin ke ibu maaf aku gak bisa pamitan ke ibu aku udah tepat sekarang" teriak alice berlari keluar rumah.

" baiklah " teriak karin.

Alice berjalan cepat menuju ke kantor kalau dia jalan kaki sekitar 30 menit. Tapi kalau dia naik kendaraan pasti lebih cepat 15 menit.

Terlihat sebuah mobil sport merah mewah berhenti tepat di sampingnya.

Di buka kaca mobil itu perlahan terlihat adrian membawa mobil itu sendiri

" pagi pak adrian" kata alice menundukkan badannya ke arah adrian.

" cepat masuk, kamu sudah telat kan sekarang" kata adrian memandang ke arah alice.

Alice terdiam ia ragu mau masuk ke dalam mobil itu atau tidak,

" kenapa kamu masih tetap diam di situ, cepat masuk ke dalam mobil kalau gak kamu bisa di pecat karena terlambat" kata adrian.

Alice yang takut ia di pecat, tanpa pikir panjang ia menerima tawaran adrian itu.

" baik pak" jawab alicrle ia segera masuk ke dalam mobil sport merah itu.

Tanpa memandang ke arah adrian ia duduk di samping adrian.

Adrian menatap ke arah alice ia memandang sabuk pengaman alice yang belum terpakai.

" apa yang kamu lihat jangan kurang ajar ya" kata alice menatap ke arah adrian.

Tanpa menjawab adrian mengakbil sabuk pengaman disamping alice di pakaikan sabuk pengaman itu di tubuh alice.

Alice hanya memandang heran ke arah adrian, adrian menatap mata alice dari dekat.

Mereka saling menatap satu sama lain.

Adrian tersadar dan duduk kembali di tempatnya.

" pakai sabuk pengaman kalau gak polisi bisa nilang aku gara gara kamu gak pakai sabuk pengaman" kata adrian tanpa menatap ke arah alice. Ia mulai menjalankan mobilnya perlahan. Alice hanya dia menatap ke arah adrian ia terus memegang sabuk pengaman yang di pasangkan aleh adrian.

Alice tersenyum lembut melihat adrian yang begitu baik hari ini meski kadang memang adrian terlihat cuek.

Mobil sudah sampai di depan kantor,

"Udah cepat kamu turun" kata adrian melirik ke arah alice.

Terlihat alice yang terus memegang sabuk pengaman itu ia mencari cara untuk membukanya.

Adrian tersenyum melihat ke arah alice yang kebingungan sendiri.tanpa berkata lagi adrian melepaskan sabuk pengaman itu dari tubuh alice.alice tersipu malu melihat adrian. Ia sangat malu karena cuma sabuk pengaman mobil saja dia gak bisa buka.

Tanpa memandang ke arah adrian ia turun dari mobil itu.

" makasih" kata alice. Berjalan masuk ke dalam kantor.

Adrian yang masih di dalam mobil tersenyum melihat ke arah alice.

" dasar cewek aneh" kata adrian. Ia menjalankan mobilnya menuju ke parkiran kantor.

###

Alice segera mengerjakan pekerjaannya drngan cepat. Terlihat zahra menhampirinya.

" hay alice kamu sudah selesai. Apa bisa aku bantu" kata zahra memegang pundak alice dari belakang punggunya.

" ehh zahra!! Udah gak usah pagian juga aku sudah hampir selesai tunggal nyuci peralatan pel dan lap ini aja setelah itu aku bisa istirahat sejenak" kata alice tersenyum manis ke arah zahra.

Adrian yang keluar dari ruangannya melihat alice tersenyum ke arah zahra.

Ia tersenyum memandang ke arah alice.

" dia wanita yang unik" kata adrian ia segera pergi menghampiri alice. Ia berjalan tegap dengan ke dua tangan di masukkan ke dalam kantong celananya.

" hey kamu, cepat masuk ke ruanganku bersihkan semua ruanganku" kata adrian menatap ke arah alice.

" ya sudah alice biar aku yang lanjutkan pekerjaanmu" kata zahra tersenyum ke arah alice. Zahra memberi kode ke alice agar cepat ikut ke ruangan adrian. Zahra berjalan melewati alice ia berbisik di telinga alice. " ini kesempatan buwat dapetin hati pak adrian" kata zahra.ia berjalan menjauh dari alice.

Alice hanya terdiam mendengar ucapan zahra, ia bingung aldengan apa yang di katakan zahra.

" hey kenapa kamu bengong cepat ke ruanganku" kata adrian, ia berjalan di lebih dulu masuk ke dalam ruangan.

" baiklah" kata alice dengan muka cemberutnya.

Ia berjalan mengikuti langkah adrian dari belakang.ia mulai masuk ke dalam ruangan terlihat ruangangan kantor adrian beda dari biyasanya lebih rapi dan gak berantakan lagi seperti kemarin.

Ia terus memandang sekeliling ruangan itu.

" apa yang kamu lihat, cepat bersihkan kaca itu dan semua meja dan patung itu banyak debu" kata adrian yang duduk santai di sofa.

Tanpa banyak berbicara lagi ia segera membersihkan ruangan adrian. Ia membersihkan debu debu di patung di samping meja kerja adrian,

" hachu...hachuu..." ia terus bersin bersin tekena debu dari patung itu. Di usap hidungnya namun bersin itu tak juga berhenti.

" kamu jorok sekali, ambil masker di laci meja kerjaku ambil satu dan segera pakai " kata adrian tanpa memandang ke arah alice. Kedua tangannya memegang korang.

" baik!! Hachuu...hachuu.." alice.

Ia segera membuka laci di ambilnya satu masker di laci meja kerja adrian. Ia segera memakai masker itu dan mulai membesihkan kaca di belakang meja kerja adrian.

Pandanganya melihat ke bawah terlihat sangat dalam. Ia memandang ke arah sekitar terlihat gedung gedung menjulang tinggi.

Kaki, tangan dan tubuhnya terlihat gemetar, ia terus duduk di lantai dan memejamkan mata tanpa melihat ke arah luar. Ia hanya terdiam mencoba menenangkan dirinya agar tidak takut lagi.

Adrian menutup koranya ia melihat ke arah alice yang masih duduk terdiam di bawah lantai.

" kamu ngapain di situ cepat kerjakan, enak saja mau malas malasan disini" kata adrian berjalan mendekat ke arah alice.