Chereads / One Night Accident / Chapter 6 - LUPA WAKTU

Chapter 6 - LUPA WAKTU

Ayu merasa tubuhnya melayang saat Jack menggendongnya. Dan dalam sepersekian detik. Ayu sudah merasakan kasur empuk di punggung lalu tubuh berotot yang menindihnya. Jack melepaskan ciumannya saat Ayu terengah-engah. Dia bangun sejenak melepas kaus dan celananya. Menyisakan celana dalamnya yang sudah menonjol memperlihatkan juniornya yang siap tempur. Ayu menelan ludah susah payah. Dia pernah melihat cowok telanjang di majalah dewasa atau situs-situs tercela yang suka ditunjukkan oleh bosnya. Tapi baru kali ini dia melihat yang asli dan bentuknya luar biasa.

Jack memiliki tubuh terseksi, yang pernah Ayu lihat. Bahkan lebih keren dari para model di majalah.

Jack menghampiri dan merangkak di atas tubuh Ayu dan langsung mendaratkan kecupan-kecupan kecil di lehernya. Dijilat, di cium, di hisap, bahkan di gigit kecil hingga menimbulkan bekas yang sangat banyak di seluruh leher dan bagian atas payudara Ayu.

"Ssssshhhhhhhhhh ...." Ayu berusaha keras untuk menahan desisannya. Dia malu, tapi jujur, sangat menikmati.

"Mendesahlah Red, jangan di tahan." Sembari mengatakan itu Jack menyusupkan kedua kakinya di antara kaki Ayu agar terbuka lebar. Rok Ayu yang memang sudah pendek langsung tersingkap sampai ke pinggul. Memudahkan Jack menggesekkan miliknya di tempat Ayu.

"Aaaaahhhhhhhhh .... " Ayu benar-benar mendesah keras, saat milik Jack menggesek di kewanitaannya. Yang menimbulkan gelenjar aneh dan nikmat secara bersamaan.

Jack semakin semangat mendengar desahan Ayu yang sunggu sexy. Di remasnya payudara Ayu dari balik dressnya. FUCK!! Bahkan ia tak memakai bra, pikir Jack saat jarinya meremas dan memilin puting Ayu dari balik dress merah tersebut. Ayu hanya bisa melenguh menikmati semuanya. Dia menengadahkan wajahnya, agar Jack makin leluasa menciumi seluruh lehernya. Tanpa di duga Jack malah membalikkan tubuh Ayu hingga telungkup. Di pandanginya punggung yang membuatnya berfantasi liar sedari tadi.

"Ackhhh." Ayu menjerit terkejut saat dengan tiba-tiba Jack merobek dresnya dan langsung membuangnya ke sembarang tempat. Kini Jack bisa melihat keseluruhan punggung Ayu yang putih mulus. Dibelainya lembut. Terasa halus seperti sutra. Dicium dan di jilatnya dari atas ke bawah. Manis, sungguh manis rasanya. Fantasinya tak berlebihan. Saat sampai di bokong Ayu dia mengecup sekilas lalu meremasnya membuatnya terengah dan membalikkan tubuh Ayu kembali terlentang. Seluruh tubuh Ayu terasa memanas karena malu saat Jack menatap intense di kedua gunung kembarnya yang telah polos. Tanpa menunggu lama, Jack langsung menghisap keduanya dengan rakus. Jack terus menjilat dan menghisapnya. Membuat Ayu membusungkan dadanya karena nikmat.

"Oohhh... pleaseee..." Ayu merengek ingin sesuatu. Tapi tak tau apa yang di inginkannya.

"Apa, sweetie?" Jack menggeram diantara ciumannya.

Ayu menggelengkan kepalanya kekanan dan kekiri karena tak tahu menginginkan apa? Dia bahkan sudah menekuk kedua kakinya sehingga semakin membuat Jack menempel dengan erat.

"Oh ... ayolahhh ...."

Fix. Jack sudah tak tahan lagi. Dia bisa berlembut-lembut ria nanti sekarang yang dibutuhkan adalah permainan kasar dan cepat. Dengan satu sentakan Jack menarik celana dalamnya dan merobek celana dalam Ayu lalu dia menyentuh kewanitaan Ayu memastikan dia sudah siap.

Ayu membelalakan matanya lebar saat melihat kejantanan Jack yang keras dan besar. Ayu mulai panik. Apa itu yang akan di masukkan?! Kalau benar, pasti tidak akan muat. That's so big!! Ayu ingin bangun, tapi Jack sudah berada di atasnya lagi. Diciumnya Ayu.

JLEEEEBBBBB

"Aaaakkkkhhhhh ā€¦." Ayu menjerit kencang saat sesuatu serasa merobeknya. Ini sungguh sakit! Ayu memukul bahu Jack agar melepaskan penyatuan ini.

Jack sungguh shok. Dia tak menyangka gadis di bawahnya masih perawan. Ingat, PERAWAN!! Dia tak pernah bercinta dengan perawan. Jack langsung mengumpat umpat begitu mengetahui bahwa Ayu masih perawan.

"Saaaakiiiittt ...." Ayu merengek.

Jack melihat tempat penyatuan mereka. Ini bahkan baru setengah, batinnya. Jack ingin berhenti saat melihat Ayu mengeluarkan air matanya. Tapi tubuh yang sudah terlanjur merasakan tempat hangat, sempit dan nikmat milik Ayu, yang mendominasi segalanya. Di bukanya paha Ayu semakin lebar.

BLESSSSSHHHHHHH

"AAAAAAAA ...!" Ayu menjerit lagi bahkan lebih kencang. "Hiks ... lepasssss ... akittttttt." Ayu merasa penuh dan sesak di bawah sana. Dan luar biasa perih.

"Ssshhh ... Relax sweetie..."

"Gak mauuu ... ini sakittt ... hiks hikss ... lepassssss."

"Tenang sayang, sakitnya cuma sebentar. I promise," kata Jack sambil membelai dada Ayu dan menciumi sebelahnya. Berusaha mengalihkan perhatian Ayu, agar cepat relax. Keringat dingin sudah mengucur deras dari tubuh Jack karena menahan agar juniornya tidak bergerak. Menunggu Ayu merasa nyaman dulu.

"Hehhhh ..." Ayu tanpa sadar mendesah pelan saat Jack melepas hisapan dari payudaranya hingga berbunyi plop. Di bawah sana, Ayu masih merasa sakit tapi ada sensasi lain yang mengikutinya.

"Aku akan bergerak ... Jika sakit teriaklah," ucap Jack mulai menarik pelan tombaknya dan menghunuskannya kembali. Jack menggerakkan pinggulnya sepelan mungkin. Agar Ayu terbiasa. Walau untuk itu, dia sampai gemetar menahan hasratnya untuk bergerak cepat.

"Ahh ... uhhh ... Aaahhh ...." Ayu tanpa sadar mulai mendesah lagi bahkan kedua tangannya sudah mengusap punggung Jack. Mencoba semakin dekat.

"Akhhh!!!" Ayu menjerit saat Jack memutar pinggulnya. Menimbulkan rasa yang berbeda. Rasa perih itu masih ada tapi ada rasa nikmat lebih mendominasi.

"Daniel ... My name is Daniel," kata Jack sambil terus menghujam miliknya ke lembah kenikmatan milik Ayu.

"Mmmhhhhh ...."

"Jeritkan namaku .... disetiap kenikmatan yang kau dapatkan." kata Jack lagi.

"Da__nnnnn__nniiiielllllll."

"Yes ... baby?" Jack mulai menambah kecepatan gerakannya.

"Dannnnnnn."

"Enak sayang? Sudah nggak sakit, kan?"

"Mmmhhhhh ..." Ayu terus menggeliat di bawah Jack. Dia merasakan ada sesuatu yang berkumpul di bawah perutnya.

"Dan .... pleaseee ...." Jack semakin cepat menaik turunkan pinggulnya. Bergerak cepat. Makin cepat dan lebih cepat lagi. Membuat keringat bercucuran dari tubuh keduanya. Ayu terengah-engah kewalahan menghadapi tiap hujaman Jack. Sementara Jack, sudah semakin tak bisa menahannya lagi.

"Daniiiieeeeellll ...." Ayu meledak luar biasa. Dadanya membusung dan kakinya meruncing merasakan nikmat dari orgasme pertamanya. 'OMG!! Inikah surga dunia yang selalu di gembar gemborkan Mbak Bella?", batin Ayu.

Jack menunggu Ayu menikmati organsmenya dulu. Lalu mulai bergerak lagi. Kali ini bahkan ritmenya lebih cepat dan kasar.

"UH-uhhhhh ...."Ayu merasakan kenikmatan itu lagi. Bahkan ia mulai ikut menggerakkan pinggulnya. Menyambut setiap dorongan yang di berikan Jack. Dia pasti akan malu esok hari karena bertingkah seperti jalang.

"Daniel ... faster ... please ...." Jack merasa sebentar lagi pertahanannya akan jebol.

"Oke ... Reeedddd ...."Jack mengangkat kedua kaki Ayu, dan meletakannya di bahunya yang kekar itu. Tanpa buang waktu, Jack menghujamkan tombaknya lagi.

"Mmmhhhhh ... Fuck me, Daannniieelll ..."

"Shit!!! It's so tight, baby!!"

"Mmmhhhhh ... You like that?"

"I love it!!"

"Faster, Dan ... Pleaseee ..."

"Nikmat!! Milikmu sungguhhhhh nikmattt, honey." Jack makin beringas. Di sodoknya Ayu dengan kasar hingga kedua boobsnya meloncat-loncat karna hujaman Jack yang begitu keras.

"Daniiiiieelllllllll..!!!" Ayu meledak lagi merasakan kupu-kupu berterbangan dari perutnya saat Jack melumat rakus buah dadanya. Jack terus menyodok Ayu dengan cepat, hingga tak lama kemudian dia menggeram kasar.

"Oh ... Redddddd ...." Jack menumpahkan benihnya ke dalam rahim Ayu, hingga meleleh keluar saking banyaknya. Jack ambruk menindih Ayu tanpa melepas penyatuannya.

Ayu, ia merasa mengantuk dan lelah. Tapi baru beberapa menit dia memejamkan mata dia merasakan sesuatu memenuhi bagian tubuh bawahnya.

"Second Round, baby" Kata Jack langsung menggerakkan juniornya yang masih di dalam tubuh Ayu. Ayu mendesah pasrah saat Jack membalikkan tubuhnya hingga tengkurap dan langsung memasuki Ayu lagi dengan lembut. Ayu hanya bisa mencengkeram seprai di bawahnya yang sudah kusut menjadi lebih kusut lagi saat gerakan Jack semakin cepat hingga akhirnya mereka mencapai puncak bersama.

Tak puas sampai disitu Jack terus menggarap Ayu hingga berjam jam kemudian. Tubuh nikmat Ayu membuatnya kecanduan. Belum pernah Jack merasa seperti ini. Dia merasa puas dan tak puas sekaligus. Hingga alarm jam 7.00 pagi menyadarkannya bahwa Jack sudah menggarap Ayu sudah terlalu lama. Dipandanginya tubuh di bawahnya sambil tetap mengenjotnya dengan lebih cepat. Jack kesal karna Ayu sudah tak sadarkan diri dari tadi karna efek kelelahan. Dilihatnya kewanitaan Ayu yang membengkak merah karena terlalu lama di genjot. Jack tidak perduli dia terus mempercepat gerakannya hingga mencapai klimaks yang kesekian kalinya. Lalu ambruk menimpa tubuh Ayu.

Jack menggeser tubuhnya di samping Ayu dan memeluk erat tubuh mungil itu. Biarlah si merah istirahat sebentar sebelum nanti mereka memulainya lagi. Batin Jack tersenyum sebelum terlelap dalam tidurnya.