Happy Reading.
****
Daniel membuka pintu kamar Ai namun ternyata terkunci, mengetahui itu Daniel hanya tersenyum. Apa wanitanya ini berpikir bahwa sebuah pintu bisa menghalanginya masuk? Bahkan jika kamar itu dilindungi dengan lapisan baja sekalipun, Daniel akan tetap menemukan cara agar bisa masuk dan menemui calon istrinya.
Ai berbaring miring terlihat membelakanginya. Daniel mendekat dan langsung menyungsup di dalam selimut yang sama.
"Ai ...," panggil Daniel sambil menarik Ai agar bisa memeluknaya.
Ai yang memang tidak tidur langsung menegang begitu mendengar suara Daniel. "Ngapain kamu di sini? Keluar." Ai berbalik dan mendorong Daniel menjauh.
"Apa kamu tidak ingin tahu kenapa aku memilih menjadi Atheis?"
Ai diam dengan wajah masih kecewa. Namun dia tidak lagi berusaha mendorong Daniel menjauh.
"Boleh aku bertanya?" Daniel memiringkan tubuhnya agar mereka saling berhadapan.
"Apa?" tanya Ai menatap waspada.
"Kamu pernah membunuh binatang? Misalnya nyamuk mungkin?"