Enjoy Reading.
***
"Di mana Javier?" Ai dan Marco masuk ke apartemen Javier. Seperti dugaan Daniel mereka benar-benar membawa dukun. Entah dukun, pijat, dukun online, atau dukun cabul. Dilihat dari wajahnya saja meragukan.
"Dia sedang istirahat." Daniel menepuk sofa di sebelahnya menyuruh Ai duduk. Untung apartemen sudah kinclong bahkan Daniel sudah mengganti perabot yang rusak karena ulahnya dan Javier beberapa waktu lalu.
The power of anak buah yang cekatan.
"Apartemen Javier perabotnya baru ya? perasaan terakhir kemari enggak begini. Kapan dia ganti dekorasi." Seperti biasa hanya Marco yang peka.
"Mana aku tahu, yang di Jakarta kan kamu." Ai duduk di sebelah Daniel. Otomatis tangan Daniel merangkul pinggangnya.
"Terus kalau Javier tidur, kapan kita ngerukyahnya?" tanya Marco.
"Sebentar. Aku lihat keadaan Javier dulu." Daniel masuk ke kamar Javier dan melihat anaknya memang sedang tertidur lelap. Sepertinya lelah habis dia pukuli.