Enjoy Reading.
***
Sepertinya ini jam makan siang. Karena restoran mulai agak ramai. Dia kembali jadi pusat perhatian karena memaki dan mengumpat kembali saat kalah. Para pengunjung restoran jadi berpikir bahwa Javier pasien rumah sakit jiwa yang kabur.
"Maaf pak, harap jangan terlalu berisik. Anda mengganggu ketenangan pengunjung lain."
Javier menatap seorang waiters yang menegurnya. "Nih ambil, minggir lo." Javier mengeluarkan uang dari kantongnya lalu kembali fokus ke ponsel milik Marco.
Javier bahkan makan masih sambil main game. Tidak mempedulikan tatapan orang-orang yang menganggapnya salah kostum dan sedikit geser.
"Jovannnnnnnn????" seorang wanita cantik menghampiri Javier dan langsung duduk di sebelahnya.
Javier tidak mempedulikan wanita itu. Dia lagi urgen, markasnya di serang musuh.
"Kamu kok pakai baju rumah sakit? kamu sakit?" Wanita itu menyentuh dahi Javier. Tidak demam kok.