Enjoy Reading.
***
"Trima kasih sudah mengantarku." Ella menoleh kearah Kevin yang terlihat nelangsa.
"Kevin?"
Kevin tersenyum dengan terpaksa lalu menggenggam tangan Ella dengan sedih. "Aku akan selalu ada untukmu. Jika suatu saat kamu berubah pikiran."
"Kevin ...! Maafkan aku. Aku benar-benar tidak bisa." Ella melepas tangan Kevin.
"Aku tahu, tapi jika dia menyakitimu. Ada aku yang siap mengobati. Aku selalu mencintaimu. Kapanpun kamu butuh, hubungi saja aku." Kevin memeluk Ella penuh perasan.
"Trima kasih." Ella benar-benar tidak mengira Kevin akan menerima pernikahan dirinya dengan Jovan dengan lapang dada.
Tidak menyalahkan dirinya yang pergi begitu saja. Dan tetap mau berteman dengannya. Ella semakin merasa tidak enak dan bersalah pada Kevin.
"Masuklah, nanti suamimu khawatir." Kevin menatap rumah Jovan terasa sesak dan merana.
Ella menatap Kevin sebentar memastika Kevin benar-benar baik-baik saja sebelum mengangguk dan keluar dari dalam mobil.