Enjoy Reading.
***
"Zahra ada bunga lagi buat kamu." Zahra yang sedang di dapur menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri karena kedua orang tuanya sudah sarapan bersama sebelum dia bangun tadi langsung menoleh ketika mendengar suara ibunya.
Zahra memang tertidur lagi setelah sholat subuh. Dan baru terbangun jam 9 pagi makanya dia belum ke luar dari rumah seharian ini.
"Taruh di meja saja bu," Zahra sudah hafal. Pasti bunga kiriman Jovan.
Sudah seminggu lebih Jovan seperti pria yang tergila-gila padanya. Mengirimi bunga setiap hari, perhiasan bahkan perabot rumah tiba-tiba berganti dengan yang lebih bagus dan mewah.
Seolah-olah semua bisa selesai dengan harta benda.
Zahra ingin menolak tapi percuma. Kurir yang mengantar semua barang itu terancam dipecat kalau barang dikembalikan. Dasar tukang maksa, egois, seenaknya sendiri.
Yah walau sebenarnya Zahra suka juga sih di perhatikan seperti itu. Dia jadi merasa.
ISTIMEWA.