Enjoy Reading.
***
Jovan terbangun saat mendengar suara tangisan.
"Zahra? sayang, kenapa menangis?" Jovan membalik tubuh Zahra agar menghadap ke arahnya.
Zahra bukan terdiam Malah semakin menangis sesenggukan.
"Sayang ... Jangan nangis dong, bilang sama Mas. kamu lagi mikirin apa? Apa yang membuatmu sedih." Jovan menghapus air mata Zahra.
"Hiks Mas Jovan akan menceraikan hiks hiks Zahra kan?" tanya Zahra sambil meremas bajunya.
"Hey, Siapa yang mengatakan Mas akan menceraikanmu?" Jovan siaga 1. Curiga ada yang membocorkan rahasianya.
"Tapi ... tapi, semalam Ratu bilang mas harus hiks menceraikan Zahraaa hikssss huhuhuuu. Pasti sekarang mas lagi ngurus surat cerai kan? huhuuuu." Jovan menarik Zahra ke dalam pelukannya sambil mengelus rambutnya menenangkan.
"Sayang, Mas kan sudah bilang ... Mas itu cinta banget sama kamu. Jadi, enggak mungkinlah Mas akan menceraikanmu." Jovan mencium dahi Zahra dan semakin merapatkan pelukannya.
"Tapi ... tapi, Ibu hiks Ratu ...."