Enjoy Reading.
***
"SP? Loe gila? Gue mau itu tiga perempuan di depak dari kampus." Jovan menatap Junior kesal.
"Kita nggak bisa DO begitu saja Jov. Di kampus juga ada peraturannya. Nggak sembarang DO orang hanya karena masalah pribadi." Walau kampus ini milik Cavendish bukan berarti mereka bisa keluar masukin mahasiswa sesuka hati.
"Tapi, mereka bully Zahra. Pakai ngatain murahan sama munafik lagi. Kan aku kesel jadinya. Gimana kalau gara - gara kejadian ini Zahra minta di louncing. Minta pengakuan kalau dia itu istri aku. Kalau sampai di dengar sama Mom di lempar sepatu aku." Jovan sudah bisa membayangkan wajah Ai jika mengamuk.
"Kalau mereka membully Zahra sama seperti saat mereka membully Nabilla. Kita bisa langsung DO. Karena mereka ada bukti sudah menampar dan menjambak Nabilla. Sedang Zahra, mereka bukan terlihat membully hanya seperti adu pendapat. Bahkan mereka tidak ada yang sampai berteriak atau meninggikan suara berlebihan. Jadi, aku hanya bisa memberi mereka SP."