Enjoy Reading.
"Jav, Javier. Bangunnn, Javierrrr." Jovan menggoyang-goyangkan tubuh Javier agar terbangun.
"Apa sih Jov. Ganggu aja sih. Pergi ke rumah pacarmu sana, elah. Aku mau tidur." Javier menutup wajahnya dengan bantal.
"Javvvvv, bangun. Tega banget sih. Sodara lagi terkena musibah, kamu malah tidur." Jovan melihat Javier dengan wajah super melas.
Javier membuka matanya dan melempar bantal begitu saja. Lalu terduduk. "Siapa yang kena musibah?" tanya Javier sigap.
"Ini." Jovan menunjuk dirinya sendiri.
Javier melihat Jovan yang terlihat nelangsa. "Badan kamu kelihatan sehat, apanya yang kena musibah? diputusin pacar kamu? bukannya biasanya kamu yang mutusin mereka ya?"
"Bukan, Jav. Ini lebih parah dari di putusin 100 pacar. Anuku Jav, Anuku."
"Anu apa?"