Enjoy reading.
***
Plakkkkkk.
Satu tamparan.
"Dasar bajingan."
Plakkkkkk.
Dua tamparan.
"Dasar playboy."
Byurrrrrrr.
Siraman rohani dari sirup marjan.
"Apa-apaan ini?" Javier mengusap wajahnya yang baru saja disiram dan ditampar oleh dua wanita di hadapannya. Siapa mereka? Kenapa datang-datang langsung mengamuk ke arahnya.
"Kamu tanya kenapa? dasar cowok brengsek."
Buk, buk buk.
Javier berusaha menepis pukulan dari dua cewek tersebut. Bukankah salah satunya adalah wanita yang menembak dia beberapa waktu lalu? Apa dia marah karena Javier tolak.
"Wait, wait. Kalian kenapa?" tanya Javier bingung.
"KENAPA?!" Dua wanita itu sepertinya murka.
"Kamu masih tanya kenapa? Dengar ya Jovan. Aku masih tahan waktu kamu putusin aku dan cuma jadiin aku mainan tapi kenapa kamu sakitin adikku juga? Dasar penjahat kelamin."
Buk, buk. Bukh.
Javier lagi-lagi dipukuli.
"Aku bukan Jovan. Aku Javier."
"Sekarang pura-pura jadi Javier? Maaf ya kami nggak akan tertipu."