Enjoy Reading.
***
Berjam jam kemudian.
Paul duduk di sebelah Lin mey dan menggenggam tangannya erat seolah-olah tidak ingin berpisah darinya.
"Maaf ya ... sepertinya kita akan berakhir konyol di sini."
Lin mey langsung menoleh ke arah Paul dengan cepat.
"Tidak mungkin, kalian para keluarga Cohza sangat hebat tidak mungkin kan kita mati di sini." Lin Mey tidak percaya. Pasti Paul hanya menakut-nakuti dirinya. Paul kan suka iseng.
Paul menunduk lalu memeluk Lin mey erat. "Maaf."
Lin Mey menatap Paul dengan serius. "Tidak mungkin, kita pasti akan selamat kan?"
Paul hanya memberi tatapan tidak berdaya kepadanya.
Bukh bukh bukh.
Lin mey memukuli dada Paul membabi buta.
"Jahat ... kamu jahat, kalian semua pria Cohza kenapa jahat padaku ... hiks hiks."
"Aku sudah melakukan apa yang kalian mau, tapi apa? Aku tetap akan mati kan? Kenapa tidak membunuhku dari dulu saja." Lin Mey menangis putus asa. Kenapa nasaibnya tragis sekali.